Masa depan industri game memang bukan asosiasi yang berlebihan ketika kita berbicara soal posisi VR dalam industri game itu sendiri. Tak sekedar bahwa ia merupakan perwujudan sebuah konsep futuristik yang hanya bisa kita nikmati dalam banyak media kreatif selama satu hingga dua dekade terakhir saja, tetapi juga karena posisinya sebagai ujung tombak untuk pengalaman gaming non-konvensional yang terus ditawarkan selama beberapa generasi terakhir. Bahwa video game bukanlah sebuah media dua dimensi interaktif saja, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk mencicipinya secara langsung dengan membawa Anda “masuk” ke dalam sensasi yang hendak ia tawarkan. Namun sayangnya, eksis selama setidaknya satu terakhir ini lewat beragam perangkat, game-game berbasis VR tak bisa dibilang memesona.
Mengapa? Karena sebagian besar proyek yang dirilis ke pasaran dan dijual dengan kisaran harga tertentu, terasa tak lebih dari satu di antara dua skenario berikut ini: tech demo atau proyek eksperimental yang tidak memuaskan. Keduanya seringkali berujung menghasilkan sebuah game VR dengan durasi pendek, gameplay yang tidak menarik, atau sekedar cerita yang tak jelas. Kondisi yang membuat VR sendiri saat ini, sulit untuk disebut sebagai “pesaing” game-game 2D konvensional yang dihiasi dengan banyak judul AAA berkualitas. Kondisi sama pulalah yang membuat mengapa Resident Evil 7 untuk PSVR terasa begitu fenomenal. Karena ia menawarkan sensasi VR di dalam sebuah game AAA matang dengan cerita, mekanik, hingga visual yang solid. Sesuatu yang juga berusaha dilakukan Sony dengan satu judul baru – Farpoint.
Diracik oleh Impulse Gear dan dirilis eksklusif untuk Playstation VR, Sony memperkenalkan sebuah game action berjudul Farpoint. Inti dari misi yang hendak mereka kejar adalah menawarkan sensasi sebuah game FPS AAA dalam format VR, sesuatu yang belum pernah ditawarkan dalam kualitas yang sepantasnya. Karena hampir sebagian besar gamer, termasuk Anda memahami, bahwa VR untuk game-game seperti ini memang punya potensi yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Tak hanya itu saja, Farpoint bahkan mendapatkan dukungan perangkat keras baru – Aim Controller yang diklaim akan membuatnya kian maksimal.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Farpoint? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah batu loncatan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Berbeda dengan banyak game VR yang sekedar menawarkan gameplay unik tanpa cerita atau sekedar konten tambahan dari sebuah game AAA konvensional yang berujung gimmick, Farpoint diracik sebagai sebuah game VR dengan konten cerita yang solid di dalamnya. Ini berarti, lewat rangkaian cut-scene sinematik yang akan Anda nikmati dalam format 2D dan VR itu sendiri, Anda akan berhadapan dengan sebuah dunia dengan cerita pembuka, konflik, klimaks, hingga anti-klimaks-nya sendiri. Sekali lagi, semuanya bisa Anda nikmati dalam format VR.
Anda sendiri berperan sebagai karakter utama yang dipanggil sebagai “The Wanderer”. Misi utama Anda untuk menjemput para peneliti yang tinggal di dalam sebuah stasiun luar angkasa bernama The Pilgrim ternyata berakhir tak sesederhana yang Anda bayangkan. Markas yang terletak di dekat Jupiter tersebut memang dekat dengan sebuah fenomena wormhole dan memang dibangun untuk mempelajarinya. Awalnya, ia tidak terlihat terlalu mengancam. Namun untuk alasan yang tak jelas, wormhole tersebut tiba-tiba membesar dan menelan The Pilgrim ke dalamnya, bersama dengan dua peneliti utama yang seharusnya dijemput oleh The Wanderer – Eva Tyson dan Grant Moon.
Ketiganya kemudian terlempar ke dalam sebuah dunia asing yang gersang, dengan padang gurun sebagai tema utama terrain. Dihuni oleh beragam makhluk buas berbentuk layaknya kepiting besar yang mematikan dan lincah, The Wanderer berambisi untuk mencari dan menyelamatkan Dr. Tyson dan Moon. Namun seiring dengan perjalanan, ia menemukan sesuatu yang absurd. Pecahan dan kepingan The Pilgrim yang ikut hancur bersama dengan fenomena tersebut ternyata memuat rahasia di dalamnya. Musuh Anda pun berakhir tak lagi sekedar binatang buas.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan The Pilgrim? Tantangan dan ancaman seperti apa pula yang harus dihadapi oleh The Wanderer? Mampukah ia menyelamatkan Dr. Tyson dan Moon? Semua pertanyaan tersebut bisa Anda jawab dengan memainkan Farpoint ini.