Sebagian besar gamer, termasuk Anda dan kami mungkin akan langsung merujuk pada nama Batman: Arkham series dari Rocksteady sebagai proyek adaptasi cerita superhero ke industri game terbaik yang pernah ada. Sebuah pujian yang memang tak berlebihan mengingat tiga seri dengan kualitas fantastis yang keluar dari tangan dingin mereka, walaupun Arkham Knight berakhir tak terlalu memuaskan. Namun untu saat ini, sepertinya ada nama satu baru yang pantas untuk dibicarakan dan hadir sebagai persaing yang baru untuk predikat yang sama. Setelah seri pertama yang mendapatkan pujian cukup tinggi, Netherrealm Studios akhirnya kembali dengan seri sekuel terbaru yang memuat pertarungan antara karakter superhero dan supervillain dari semesta DC – Injustice 2. Sebuah seri fantastis yang akan membuat Anda jatuh hati sejak pandangan pertama.
Kesan Pertama
Berperan sebagai sekuel dengan kesinambungan cerita soal “hancurnya moral” Superman yang kini membela kebenaran dan keadilan dengan cara yang brutal dan kejam dan usaha Batman yang bertindak sebagai oposisi, Injustice 2 terlihat memukau, bahkan dari level permukaan sekalipun. Menggunakan engine Mortal Kombat X yang berbasiskan Unreal Engine 3 dengan modifikasi ragam efek yang ada, ia terlihat memukau dari sisi visual.
Presentasi sinematik dari sisi cerita yang bahkan cukup untuk membuat Anda berharap bahwa Cinematic Universe-nya bisa menawarkan kualitas yang serupa, Injustice 2 punya garis cerita yang lengkap dan solid. Presentasi karakter pantas mendapatkan acungan jempol tak hanya dari akurasi kepribadian, desain kostum baru, hingga animasi serangan saja, tetapi juga lewat teknologi animasi wajah dan ekspresi yang benar-benar hidup. Kami bahkan tak ragu untuk menyamaratakannya dengan game interactive story eksklusif PS4 – Until Dawn untuk urusan yang terakhir ini.
Sementara dari sisi gameplay, tak banyak hal berubah dari Injustice pertama. Anda masih berhadapan dengan game yang punya pondasi mekanik Mortal Kombat modern, namun kini dengan menggunakan karakter DC yang ada. Serangan kombinasi tampil sederhana, bervariasi, mudah dikuasai, dan lebih membutuhkan ekstra komitmen Anda untuk sekedar mengingat atau mengeksekusinya di timing yang tepat. Namun bukan berarti game ini sama sekali tak punya inovasi. Selain kehadiran serangan spesial tiap karakter sesuai dengan kekuatan mereka di komik / film, Injustice 2 juga mengusung sistem loot dan equipment yang berpengaruh pada kekuatan karakter yang Anda gunakan. Berperan sebagai reward dari menyelesaikan beragam pertarungan dan mode, item-item juga mengubah tampilan fisik dan kosmetik mereka, menciptakan sebuah varian yang terasa lebih personal.
Kami sendiri masih belum menjajal game ini secara mendalam, mengingat kami juga belum mencicipi mode multiplayer dan Multiverse-nya yang sepertinya padat konten. Namun dari impresi pertama yang ia hadirkan, bahkan dari presentasi serangan Ultimate untuk masing-masing karakter, Injustice 2 memang terasa jauh lebih epik daripada seri pertamanya. Mereka berhasil menawarkan apa yang disukai dari seri pertamanya, menambahkan inovasi di atasnya, dan menyempurnakan hampir semua elemen yang bisa ditingkatkan, terutama dari sisi visual.
Sembari menunggu kami menunggu waktu yang lebih tepat untuk melakukan review, apalagi mengingat ragam mode yang belum sempat kami cicipi, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran apa itu Injustice 2. It’s epic!