Kami yakin sebagian besar dari Anda tentu saja sudah familiar dengan game terbaru dari Arkane dan Bethesda – Deathloop. Bagaimana tidak? Game action first-person yang satu ini bisa dibilang, tak pernah melewatkan event pengenalan game dari Playstation sama sekali dari tahun lalu. Ia bahkan mendapatkan satu sesi preview khusus untuk memperkenalkan mekanik seperti apa yang ia usung, yang seperti namanya, memang menjadikan pengulangan hari sebagai salah satu basis daya tarik. Tentu saja ia juga dibalut dengan beberapa konsep yang akan mengingatkan Anda pada produk Arkane di masa lalu – Dishonored. Setelah sempat mengalami penundaan, kesempatan untuk menjajal game ini dengan mata kepala sendiri akhirnya hadir!
Lewat beragam presentasi yang ada, Deathloop memang terasa dan terlihat seperti kombinasi antara Dishonored dan game yang belum lama dirilis – 12 Minutes. Bahwa Anda dipaksa untuk mengulang hari yang sama berulang kali hingga Anda mendapatkan jawaban atas misteri yang harus Anda selesaikan, yang tentu saja akan dibagi ke dalam beragam objektif berbeda. Mekanik ini tidak hanya dieksekusi di sisi plot saja, tetapi juga diterjemahkan ke dalam bentuk gameplay. Tentu saja, kekuatan utama game racikan Arkane yang mengusung kebebasan cukup besar untuk menentukan metode Anda sendiri akan tetap ditawarkan di Deathloop.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Deathloop ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang siap menawarkan kesenangan berulang, berulang, dan berulang? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
[caption id="attachment_129762" align="aligncenter" width="3840"]
Anda akan berperan sebagai Colt - seorang Assassin yang berusaha memutus loop misterius di Blackreef.[/caption]
Selamat datang di sebuah pulau aneh bernama Blackreef, dimana waktu sepertinya menolak untuk bergerak maju melewati satu hari spesifik. Alih-alih berlanjut, hari dan waktu justru berulang setiap kali 24 jam terpenuhi. Di setting inilah, dua pembunuh terbaik terjebak dalam misi mereka masing-masing.
Anda berperan sebagai Colt – seorang assassin yang juga terjebak di dalam pengulangan hari yang sama. Walaupun tidak banyak mengingat apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya sebelumnya, Colt sepertinya tegas mengemban satu tugas – yakni menghentikan loop ini bagaimanapun caranya. Untungnya berbeda dengan penduduk yang lain, Colt berhasil mempertahankan memori dari loop sebelumnya dan selalu belajar tentang sesuatu dari setiap pengulangan yang ada. Ia pun memahami bahwa untuk menghentikan “kegilaan” di Blackreef ini, ia harus menghabisi para Visionaries yang tersebar di beragam sisi pulau.
[caption id="attachment_129764" align="aligncenter" width="3840"]
Colt mengetahui bahwa solusinya terletak pada usaha menghabisi semua Visionaries di hari yang sama.[/caption]
[caption id="attachment_129763" align="aligncenter" width="3840"]
Namun assassin lain dengan motivasi 180 derajat dengan Colt - Julianna akan terus berusaha menghentikan Anda.[/caption]
Namun seperti yang bisa diprediksi, perjalanan ini tidak mudah. Selain fakta bahwa para Visionaries ini cukup penting untuk memiliki pasukan pengamannya sendiri, Colt juga senantiasa diburu oleh seorang assassin lain bernama Julianna yang punya kemampuan bak Colt. Julianna terlihat mampu mengingat apa yang terjadi juga di setiap iterasi loop dan menjadikan misi berburu Colt atas nama menjaga Blackreef tetap mengulang hari menjadi misi utamanya. Tidak hanya itu saja, Julianna selalu datang dengan kemampuan untuk mengunci jalan keluar Colt setiap kali ia muncul.
Lantas, mampukah Colt memutus loop yang terjadi di Blackreef ini? Lantas, apa pula hubungan antara Julianna dan Colt? Tantangan seperti apa pula yang harus ia hadapi atas nama berburu para Visionaries di sini? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Deathloop ini.