Salah satu seri JRPG yang paling konsisten lahir di industri game, tidak ada lagi kalimat yang lebih tepat untuk menjelaskan posisi seri “Tales” dari Bandai Namco. Di masa lalu, ketika ia berada di masa keemasannya, Anda bisa melihat setidaknya satu seri Tales terbaru setiap tahunnya, atau paling lama setiap 2-3 tahun sekali. Namun sayangnya, konsistensi tersebut sedikit tercederai setelah seri Tales of Berseria yang meluncur di tahun 2016 yang lalu. Bandai Namco tiba-tiba tampak tak lagi tertarik untuk mengeksplorasi franchise ini untuk waktu yang sangat lama. Tak ada diskusi, tak ada pengumuman, tak ada penjelasan mengapa. Maka tidak mengherankan ketika pengumuman Tales of Arise keluar, antisipasi pun langsung meroket.
Gamer pencinta seri Tales sudah menunggu setidaknya 5 tahun sejak rilis Tales of Berseria untuk sebuah seri baru. Eksistensi Tales of Arise juga semakin menarik mengingat ia akan jadi seri Tales pertama pula yang akan tersedia untuk platform generasi terbaru, yang sejauh ini juga terlihat mengusung pendekatan visual yang cukup berbeda dengan seri Tales manapun. Keputusan untuk melepas sebuah seri demo yang memamerkan sistem pertarungan di skenario terbaik juga menjadi keputusan yang super manis yang diambil oleh Bandai Namco. Namun pada akhirnya, semua penilaian akan bergantung pada produk akhir seperti apa yang berhasil mereka racik.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri yang berhasil membuat rasa dahaga terpuaskan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
[caption id="attachment_129538" align="aligncenter" width="3840"]
Persinggungan "Iron Mask" dengan Shionne membawanya ke takdir yang lebih besar.[/caption]
Selamat datang di dunia Tales of Arise, dimana dua buah planet – Dahna dan Rena hidup berdampingan. Selama berabad-abad, penduduk Dahna selalu melihat planet Rena sebagai lokasi yang suci dan religius, dimana jiwa-jiwa mereka yang mati akan beristirahat. Namun segala sesuatunya berubah ketika 300 tahun yang lalu, Rena tiba-tiba menginvasi Dahna. Tidak main-main, mereka datang dengan teknologi militer yang belum pernah dilihat oleh Dahna sebelumnya.
Maka seperti yang bisa diprediksi, Dahna pun jatuh. Invasi tersebut berakhir membuat Rena menguasai Dahna selama 300 tahun dengan membaginya ke dalam 5 region berbeda. Anda sendiri berperan sebagai salah seorang budak tanpa nama yang lebih dikenal sebagai “Iron Mask” karena topeng misteriusnya yang tak pernah bisa dilepas. Hadir tanpa ingatan dan kemampuan untuk tidak merasakan rasa sakit sama sekali, Iron Mask pun hidup menjadi budak dari hari ke hari. Namun segala sesuatunya berubah ketika ia bertemu dengan Shionne.
Berusaha menyelamatkan Shionne dari kejaran tentara Rena, dibantu oleh pemimpin pemberontakan dari Dahna – Zephyr, pertemuan keduanya membuka sebuah perjalanan takdir yang baru. Shionne yang notabene memiliki kemampuan magis yang membuatnya tak bisa disentuh oleh siapapun seolah menemukan “pasangannya” dengan Iron Mask yang notabene tidak bisa merasakan sakit sama sekali. Persinggungan keduanya mengaktifkan Spirit Core milik Shionne yang membuat Iron Mask mampu mengakses senjata super kuat bernama Blazing Sword. Ternyata oh ternyata, Shionne dan Iron Mask juga punya misi yang sama – keinginan untuk menundukkan para Lords dari Rena yang menguasai Dahna saat ini. Mereka yakin, Blazing Sword yang secara misterius bisa mereka akses, adalah kunci untuk mencapai kemustahilan tersebut.
[caption id="attachment_129539" align="aligncenter" width="3840"]
Ketidakmampuannya mencerna rasa sakit, membuat Iron Mask mampu menggunakan Blazing Sword - pedang api super panas yang seharusnya siap membakar siapapun yang berani menggunakannya.[/caption]
[caption id="attachment_129540" align="aligncenter" width="3840"]
Pertarungan melawan salah satu Lord berujung membuat topeng Iron Mask pecah. Topeng yang ternyata mengunci memori-nya tersebut setidaknya "membocorkan" nama aslinya - Alphen.[/caption]
Maka perjalanan tersebut pun dimulai dengan berusaha menundukkan Lord di daerah mereka, Calaglia bernama Balseph. Maka seperti yang diimpikan oleh keduanya, eksistensi Blazing Sword ternyata membuat kesempatan tersebut terbuka lebar. Pertempuran berjalan sengit dan Balseph pun tunduk dengan berhasil membuat setidaknya setengah dari topeng Iron Mask hancur. Dengan wajah yang kini terlihat lebih jelas, Iron Mask akhirnya mengingat nama dirinya sendiri sebagai – Alphen. Ini juga membuktikan teori bahwa sang topeng bukanlah sekadar objek kosmetik semata, tetapi untuk alasan yang tidak jelas, ikut mengunci dan menyembunyikan memori Alphen dari masa lalu.
[caption id="attachment_129541" align="aligncenter" width="3840"]
Siapa sebenarnya Alphen? Mengapa Shionne yang notabene seorang Rena dikejar oleh tentara Rena? Tales of Arise menyediakan begitu banyak misteri untuk dibuka.[/caption]
Lantas, siapa sebenarnya Alphen? Mampukah ia dan Shionne menundukkan semua Lords di Dahna? Siapa pula Shionne dan mengapa ia memiliki kemampuan misterius tersebut? Tantangan seperti apa yang harus mereka hadapi? Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini tentu bisa Anda dapatkan dengan memainkan Tales of Arise ini.