Quantcast
Channel: Features – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1744

JagatPlay: Wawancara dengan Aaron Kaufman (Sony Santa Monica)

$
0
0

Hari Senin yang lalu, tepatnya tanggal 12 Maret 2018, JagatPlay berkesempatan untuk melakukan sesuatu yang sepertinya, siap untuk membuat gamer pemilik Playstation 4 di seluruh dunia berteriak iri atau bahkan berakhir, memaki kami dengan banyak sumpah serapah. Benar sekali, kesempatan untuk menikmati 3 jam pertama God of War terbaru, yang baru akan dirilis bulan depan. Tidak hanya bermain saja, kami juga berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan Aaron Kaufman – Senior Community Strategist untuk Sony Santa Monica. Banyak pertanyaan yang menghantui benak kami, apalagi dengan perubahan “gila” yang berusaha mereka tawarkan dari seri lama ke seri teranyar yang satu ini.

Kami berkesempatan untuk berbincang-bincang secara langsung dengan Aaron Kaufman dari Sony Santa Monica.

Apa saja yang kami tanyakan dan bahas? Ini dia:

Pertama-tama saya ingin mengatakan bahwa saya menikmati pengalaman yang ada. Sebagai seorang fans “lama” God of War, cukup menarik buat saya bahwa ia tetap menawarkan pertarungan yang begitu cair dan sebagainya.

JagatPlay: Saya melihat bahwa kalian memutuskan untuk tidak memperlihatkan satupun sosok Dewa dari konten marketing Anda seperti trailer dan screenshot. Ada alasan untuk itu?

Aaron: Mengeluarkan figur apa? Sorry.

JagatPlay: Sosok dewa. Kalian tidak pernah memperlihatkan sosok seperti Odin, Loki, atau Thor. Kalian hanya memperlihatkan para monster di trailer dan screenshot. Ada pendapat soal itu?

Aaron: Bagi kami, kami tidak akan pernah membocorkan spoiler apapun. Sudah bukan rahasia lagi bahwa akan ada dewa Norse di dalam game dan cerita yang kami racik. Tapi kami ingin player menemukan mereka sendiri. Jadi, kami tidak memperlihatkan siapa dewa-dewa itu. Kami tidak akan menunjukkannya via screenshot. Kami tidak akan memberi tahu Anda.

Ada sesuatu yang… Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi ketika saya menonton trailer film dan ia berakhir memperlihatkan ending atau scene-scene terbaiknya, Anda akan merasa dicurangi. Kami sering berbicara soal konsep yang satu ini. Dan salah satu hal paling ikonik dari God of War adalah kejutannya. Sebuah cerita yang epik dengan penuh kejutan di sudut. Jadi itu alasannya mengapa kami tidak memperlihatkan siapa yang ada di planet ini, siapa yang hadir di versi mitologi Norse kami.

JagatPlay: Setelah melakukan proses research yang banyak untuk mitologi Norse. Ada cerita, dewa, atau tragedi yang Anda temukan jauh lebih menarik atau mengejutkan, sebelum Anda punya pengetahuan soal mitologi ini?

Aaron: Saya rasa ada beberapa. Saya tidak akan bilang kalau saya adalah ahli mitologi Norse. Tetapi fakta bahwa Brokkr dan Sindri menciptakan Leviathan Axe, tetapi mereka juga menciptakan palu Mjollnir dan Thor, menurut saya, membawa karakter seperti itu ke dunia kami cukup membuat pertanyaan, “Apa saja yang mereka ciptakan?” muncul. Karena mereka menciptakan Mjollnir dan mereka ada di dunia kami, apakah ini berarti bahwa akan ada dewa Norse lain yang hadir di semesta ini. Jadi menurut saya, itu cukup menarik.

Saya kira Mimir, penjaga pengetahuan Maha-Tahu. Mengapa Kratos memotong kepalanya? Mengapa ia terikat di sebuah pohon? Cerita seperti apa yang ia tawarkan? Kita tahu bahwa Mimir punya kerikatan yang kuat dengan Odin di mitologi Norse. Tetapi apakah itu akan sama dengan cerita yang berusaha kami bangun? Kamu akan belajar banyak hal terkait dia seiring dengan progress cerita yang ada.

JagatPlay: Kenapa mitologi Norse? Kenapa bukan India atau Tiongkok?

Aaron: Saya suka pertanyaan itu. Tim di masa lalu sebenarnya mengeksplorasi banyak mitologi. Kami sempat melihat Mesir dan Maya, ini bukan sebuah rahasia. Tetapi pada akhirnya, mitologi Norse berakhir menawarkan kami semesta yang paling kaya, karakter, ras untuk kami manfaatkan. Ada perang antara Aesir, Vanir, dan para Giants – tiga ras yang eksis di mitologi Norse, yang sudah sempat menjalani pertempuran besar sebelum game ini dimulai. Dan bagaimana Kratos dan Atreus berhubungan dan bertemu dengan karakter-karakter dari ras tersebut. Dan itu menarik buat kami.

Dan juga, wilayah dari mitologi Norse itu sendiri. Dunia liar Skandinavia yang penuh dengan gunung dan hutan, juga sensasi magis dan mistis yang kuat. Ada sesuatu yang terasa begitu menarik dari mitologi ini, dimana mitologi seperti Maya dan Mesir bisa terasa lebih mirip dengan mitologi Yunani. Dan menurut saya, itu bagian paling menarik dari Norse itu sendiri.

JagatPlay: Dari semua proses yang terjadi di belakang layar, apa proses pengambilan keputusan tersulit yang harus Anda lakukan untuk mengubah God of War yang “tua” menjadi yang “baru” seperti saat ini. Kalian menawarkan banyak hal baru, dari kamera, mitologi, gameplay, cerita, karakteristik untuk Kratos. Dari semua perubahan itu, keputusan mana yang paling sulit?

Aaron: Saya kira keputusan tersulit di awal adalah kamera. Kamera adalah bagian tidak terpisahkan dari God of War. Kamera orang ketiga yang fixed itu adalah sesuatu yang dicontoh oleh game lain dan menginspirasi, dan banyak dari mereka berevolusi dari itu. Saya kira itu adalah salah satu keputusan tersulit yang diambil.

Saya juga kira dengan memberi Kratos seorang anak. Di satu sisi ia adalah keputusan yang mudah, sementara di sisi lain, “Oh tidak! Sekarang ia akan ditemani oleh seorang AI yang terus berada di sisinya?! Kita tidak pernah membuat game God of War seperti ini. Bagaimana cara melakukannya?”. Jadi, dua keputusan tersebut adalah keputusan tersulit yang harus kami ambil.

JagatPlay: Apa itu God of War sebagai franchise saat ini? Apakah kita berbicara soal sebuah seri yang selalu berpusat pada Kratos di masa depan, terlepas dari mitologi baru apapun yang Anda persiapkan. Ataukah kita berbicara soal sesuatu seperti Assassin’s Creed dari Ubisoft, dimana Anda selalu bisa membuka diri pada sebuah karakter baru di mitologi baru, dan tidak selalu soal Kratos. Apa God of War saat ini?

Aaron: Saya pikir God of War saat ini masih soal Kratos, siapa dia sebagai seorang karakter dan bagaimana ia berevolusi. God of War ini adalah Chapter 2 dari Kratos, dan sekarang ia punya Atreus. Dan ke arah mana hal tersebut memungkinkan franchise ini untuk berkembang, apakah itu akan berujung Chapter 2.5 atau Chapter 3, masih belum ditentukan. Kami punya ide soal kemana kami hendak pergi, tetapi saat ini, kami ingin “tinggal” di mitologi Norse. Kami ingin mengeksplorasi lebih jauh hubungan seorang anak dan ayahnya.

Kami tahu mereka punya tujuan spesifik dimana mereka harus menuju. Tetapi kami juga mengerti bahwa fans kami di luar sana cerdas dan pintar, hingga kami tidak akan mungkin menambahkan Atreus untuk hanya satu seri saja. Ini adalah perubahan besar yang fundamental, dan ini adalah awal dari Chapter 2. Kami memungkinkan Kratos untuk berevolusi dan memungkinkan karakter seperti Atreus masuk sebagai seseorang yang penting dan vital. Dari mana kami bergerak dari sini? Kamu hanya harus menunggu dan melihat.

JagatPlay: Di awal proses kreatif yang terjadi, apakah kalian pernah takut bahwa perubahan baru ini akan membuat para fans marah? Atau kalian selalu optimis bahwa fans akan jatuh cinta?

Aaron: Kamu tahu, saya sebagai seorang Community Manager selalu berhubungan dengan fans setiap harinya. Kami manusia, dan kami benar-benar takut. Kadang kamu bangun dengan keringat dingin, apalagi mengingat kalau kami membuang Blade yang ada, mengubah kamera, memberi dia seorang anak, dia bukan dewa yang marah-marah lagi, kamu tahu.. Ini adalah semua resiko yang harus diambil, sebuah jurang yang harus dilompati.

Ketika saya di kuliah, saya memberanikan diri untuk pergi ke Skotlandia dan menjadi bartender selama 3 bulan. Dan tidak pernah terpikirkan dalam mimpi terliar saya sekalipun, bahwa saya akan berakhir mengunjungi Israel, Mesir, dan membuat teman sepanjang perjalanan serta tumbuh sebagai seseorang. Ketika saya masuk ke industri game, saya juga mengambil resiko untuk kerja di EA dan menumpang tidur di rumah teman. Saya tidak akan tahu bahwa itu akan berujung pada sesuatu yang lebih besar nantinya. Dan itu adalah contoh personal untuk memberi pesan, bahwa kami mengambil resiko di sini. Tetapi kami membawa banyak hal famiiar juga di sini. Rasa familiar itu datang dari Kratos, datang dari intensitasnya sebagai karakter, datang dari mekanik utama gameplay itu sendiri. Banyak anggota tim dari God of War pertama di masa lampau masih ikut mengerjakan seri yang satu ini. Mereka tahu apa yang harus dieksekusi untuk menciptakan game God of War yang keren, mereka tahu sensasi epik itu, mereka tahu apa yang diinginkan oleh fans God of War itu sendiri. Saya kira kami menawarkan banyak sekali itu. Iya, kami takut, tetapi 4-5 tahun setelahnya, kami yakin kami sudah mengambil keputusan yang tepat.

JagatPlay: Apakah ada dari anggota tim Anda yang sudah menyelesaikan mode God of War? Karena saya mencobanya dan benar-benar sulit.

Aaron: Tentu saja! Kami harus melewati proses Playtest terus-menerus untuk keseluruhan game. Kami tidak menciptakan sesuatu yang tidak kami mainkan sendiri, kan? Jadi kami punya pemain-pemain God of War terbaik di dunia di dalam tim. Mereka adalah orang-orang yang bisa menempuh pertempuran tanpa Anda sadari bahwa Anda bisa melakukan itu. Saya senang Anda memainkan mode God of War itu.

JagatPlay: Saya sudah menyelesaikan mode Normal-nya, jadi saya mengulangnya dengan mode God of War.

Aaron: Jadi kamu sampai ke adegan pas si kura-kura itu berdiri? Dan kamu mengulang lagi dari awal?

JagatPlay: Yeah..yeah..

Aaron: Itu keren.

JagatPlay: Saya benar-benar suka pengalamannya. Itu adalah cerita epik. Pertarungan melawan karakter pria misterius yang saya asumsikan adalah Baldur, benar-benar sangat keren.

JagatPlay: Ada informasi soal keuntungan yang didapatkan dari versi Playstation 4 PRO? Apa yang Anda tawarkan di konsol tersebut dan bukan di PS4 original?

Aaron: Saya harap Anda membaca salah satu blog yang kami rilis untuk membicarakan hal tersebut. Versi PS4 Pro akan hadir 2160p, 4K, HDR, dynamic lighting. Ini adalah salah satu kekuatan Playstation 4 Pro bagi kami. Akan ada perbedaan visual dan jika Anda ingin menikmati God of War di kualitas terbaiknya, kami merekomendasikan PS4 Pro.

JagatPlay: Apa yang Anda harapkan dari cara fans mendekati dan menikmati seri baru ini?

Aaron: Saya kira fans God of War seharusnya mendekatinya dengan dua cara berbeda. Pertama, mereka harus mendekatinya sebagai sebuah game God of War selanjutnya yang sudah mereka kenal selama 10 tahun terakhir. Karena memang itu yang akan mereka dapatkan. Kamu sudah memainkannya, kamu akan mendapatkan sensasi pertarungan keren yang sama, cerita kuat dengan Kratos yang sama, cerita tidak terperkirakan yang sama, monster besar dan kecil yang menarik, dan semua hal yang Anda ketahui dan cintai dari game God of War.

Tetapi saya juga mengira bahwa jika Anda seorang penggemar berat God of War, datanglah dengan pikiran yang lebih terbuka. Jika Anda mengikutinya dari awal, maka Anda akan tahu bahwa sistem pertarungannya sudah tidak sama, kamera tidak sama, Anda harus lebih strategis dan tidak lagi bisa sekedar menekan tombol. Fans harus tahu bahwa mereka akan mendapatkan hal yang mereka tahu dan cintai dari game God of War, tetapi juga sesuatu yang kami pikir, bagi fans baru yang tidak terlalu paham akan merasa lebih terlibat. Kami tidak ingin memberikan sebuah game God of War untuk fans dan non-fans, sebuah game God of War yang sudah kami racik selama 10 tahun terakhir ini. Karena ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik untuk franchise itu sendiri.

JagatPlay: Cory Barlog sempat menyebut bahwa game ini akan menawarkan gameplay sekitar 20-25 jam gameplay. Saya sudah main 3 jam, dan itu benar-benar penuh dengan aksi. Apa yang sudah kalian desain untuk memastikan bahwa sisa waktu permainan tersebut tidak berujung sesuatu monoton, membosankan, atau terlalu sama dengan 3 jam pertama itu?

Aaron: Tidak akan ada sesuatu di dalam game ini yang terasa sama dari satu momen dengan yang lainnya. Saya kira dengan fakta bahwa kami menambahkan sisi eksplorasi di game ini, akan menjadi cara terbaik untuk membuat Anda menikmatinya dengan maksimal. Selalu ada bahaya yang mengintai, selalu ada musuh yang menunggu Anda, selalu ada rahasia untuk ditemukan, selalu ada cara untuk kembali ke sampan Anda dan menjelajahi sekitar dan menemukan misi sampingan, selalu ada sesuatu untuk dikerjakan, setidaknya sampai Anda mendapatkan trophy Platinum untuknya. Kami sama sekali tidak khawatir fans akan merasa bosan. Ceritanya sendiri menarik dan akan membuat Anda tidak ingin meletakkan kontroler Anda, dan kamera yang tidak beralih dari sana sepertinya mengesankan itu. Eksplorasi, bahaya, cerita yang bergerak maju dengan cepat, tetapi tetap membuat Anda terikat secara emosional, tetap menghibur setiap detik.

JagatPlay: Pertanyaan terakhir, ada pesan untuk fans di Indonesia?

Aaron: Yeah. Kami ingin memberi tahu fans di seluruh dunia, terutama di Indonesia, bahwa terlepas apakah Anda memainkan game God of War lama atau tidak, kami merasa bahwa ini adalah game action-adventure yang harus Anda mainkan. Ia mudah dipahami untuk gamer yang belum pernah menikmati game God of War, ia keren dan sebuah pengingat yang pantas untuk sensasi God of War yang berkualitas untuk mereka yang sudah memainkannya. Kami kira Kratos sebagai seorang karakter kini lebih bisa dimengerti,  kami kira Atreus adalah penambahan paling menarik ke dalam game God of War yang membuka Kratos sebagai karakter multi-dimensi. Dan kami kira cerita yang kami persiapkan, akan jadi sesuatu yang jadi bahan perbincangan orang-orang. Jika kamu ingin jadi bagian dari hal tersebut, mainkan saja.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1744

Trending Articles