Kratos, gamer mana yang belum pernah mengenal nama yang satu ini. Karakter pria berkepala plontos yang satu ini memang identik dengan kekerasan eksplisit, sesuatu yang berasosiasi kuat dengan statusnya sebagai seorang Dewa Perang. Dewa yang juga meraih statusnya dengan membunuh dan menundukkan dewa sebelumnya, yang diikuti dengan lebih banyak kematian, potongan tubuh, dan isi otak yang berhamburan keluar. Ada sesuatu yang memang fantastis dan epik dari perjalanan Kratos untuk menuntaskan misi balas dendamnya di beberapa seri terakhir God of War yang eksis, lintas generasi. Bahwa pria yang mengguncang gunung Olympus dengan kekuatannya yang tidak pernah mengenal kata mati ini berujung menjadi salah satu franchise game action terbaik yang pernah ada. Kita bicara soal sosok seorang yang begitu egoisnya, hingga tidak ragu mempertaruhkan nasib seluruh bumi dan manusia yang hidup di atasnya, untuk sekedar memuaskan ambisi pribadi.
Sony Santa Monica saat ini memang tengah mempersiapkan sebuah seri God of War terbaru yang akan membawa mitologi Norse sebagai basis. Ada banyak hal dan pendekatan baru yang disuntikkan, setidaknya dari apa yang kita dapatkan dari serangkaian screenshot dan trailer. Kratos akan menemukan sebuah jalan cerita berbeda dengan karakterisasi yang lebih daripada seorang dewa pemarah saja, apalagi dengan kehadiran sosok sang anak – Atreus yang berdiri di sampingnya. Jika ada satu hal yang perlu disadari oleh Atreus saat ini? Adalah membaca artikel ini dan menemukan seberapa beringasnya sang ayah ketika masuk dan menghancurkan mitologi Yunani hingga tak bersisa. Bahwa kematian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Kratos.
Lantas, dari aksinya menghancurkan Gunung Olympus dan semua dewa, monster, ataupun demi-god yang ia temukan di masa lalu, manakah yang menurut kami merupakan aksi brutal paling keren yang pernah dieksekusi Kratos? Ini dia versi JagatPlay:
-
Medusa
Salah satu daya tarik God of War sejak seri pertamanya adalah animasi membunuh sinematik yang biasanya tersedia bagi Kratos ketika memusnahkan beragam monster yang ia temukan, dari Chimera hingga Cyclops sekalipun. Sony Santa Monica sepertinya hendak memastikan bahwa tidak ada satupun monster di sini memang punya “nasib baik” jika bertemu Kratos, dan biasanya berakhir tewas secara brutal. Ada banyak monster yang pantas untuk dikasihani memang, namun jika harus memilih satu, maka monster ikonik – Medusa sepertinya pantas menyandang predikat sebagai yang “paling sial”. Ditusuk, ditarik, dipukul, dibelah, sungguh naas.
-
Hades
Berbeda dengan sebagian besar pertarungan dewa di God of War, animasi pemungkas untuk Hades memang tidak seberapa brutal. Anda hanya akan melihat bagaimana Kratos berhasil menarik jiwa Hades keluar dan menghisapnya. Namun yang menarik adalah proses yang muncul dari awal Anda bertemu dengan dewa penjaga neraka yang satu ini, hingga pada akhirnya ia berakhir tewas di tangan Anda. Pertarungan penuh darah, rasa sakit, sayatan, dan usaha untuk menarik jiwa satu sama lain akan menghiasinya.
-
Pollux and Castor
Anda pernah mendengar kasus kembar tempel dimana dua orang kembar harus hidup dengan badan yang saling terhubung satu sama lain? Bagaimana jika kedua kembar tersebut ternyata hidup di dalam satu badan yang sama dengan dua pikiran berbeda? Tidak hanya itu saja, keduanya juga begitu kuat dan punya peran yang besar dalam mitologi? Maka datanglah Kratos dengan semua kemarahan dan kekuatan yang ia miliki. Beberapa kali serang dalam sebuah pertarungan yang berakhir butuh lebih banyak perhatian daripada sekedar memukul dan membelah, maka Kratos berhasil hadir dengan satu solusi sederhana untuk menyelesaikan masalah kembar tempel seperti ini. Membunuh inangnya, mencabut tubuh sang kembar yang menempel, dan menghancurkan kepalanya dengan satu kali injakan. Begitu efektif.
-
Hephaestus
Hephaestus? Sebagian besar dari Anda mungkin bingung mengapa kami memilih raksasa tukang tempa yang di awal, memang hadir membantu Kratos ini. Dia memang tidak secara aktif menyerang Anda, namun berakhir menjadi korban Kratos karena usaha untuk mengkhianatinya. Tetapi jika Anda melihat skenarionya secara keseluruhan, maka Anda akan memahaminya. Kita tidak hanya bisa soal animasinya saja, yang memperlihatkan bagaimana Hephaestus harus menerima tancapan sebuah metal tajam di dada dan tewas saja. Tetapi bagaimana Kratos melakukannya setelah berhasil “meniduri” istri yang ia cintai – Aphrodite, yang seperti yang kita tahu, menikmati apa yang dilakukan Kratos secara maksimal. Sekarang bayangkan jika Anda menjadi seorang Hephaestus.