Dunia game adalah tempatnya logika dunia nyata tidak lagi menjadi patokan yang bisa digunakan. Ambil contoh, semakin minim dan terbuka pakaian karakter perempuan di dalam game, terutama game online dan game action, maka semakin tinggi pertahanannya ketika terkena serangan musuh, atau setidaknya sama sekali tidak mengurangi pertahanan yang menggunakannya. Apalagi untuk game dari Jepang dan Korea; logika ini menjadi panduan utama ketika membuat armor untuk tokoh perempuan – yang tentu saja disambut dengan hangat oleh gamer pria yang memainkannya. Onechanbara Z2 Chaos juga game yang memegang dengan sangat teguh panduan tersebut!
Game ini menggambarkan petualangan terbaru dari franchise Onechanbara, yang menceritakan mengenai sepak terjang gadis belia pembantai Undead dan Demon sambil menggunakan bikini dan topi koboi. Mengapa bertempur menggunakan bikini yang notabene sama sekali tidak menyisakan kesempatan untuk imajinasi Anda bekerja, tentu saja sama sekali tidak terlintas di benak kami untuk mencari tahu. Setidaknya satu hal yang pasti; jangan memainkan game ini di tengah jam kerja, di ruang keluarga, atau ketika Anda tidak tahu pasti kapan anggota keluarga atau pasangan Anda membuka pintu kamar Anda!
Keseruan dari Onechanbara Z2 Chaos sendiri menurut kami sangat tinggi. Seringkali saking serunya sampai kami sama sekali tidak memerhatikan bikini yang digunakan karakter di dalam game ini. Setelah bertempur barulah kami kembali memerhatikannya. Mengapa demikian? Pertempuran dalam Onechanbara Z2 Chaos sangat ramai dengan efek visual. Ketika kami membantai ratusan musuh yang muncul, kilatan efek cahaya dan cipratan darah yang eksesif sampai bisa menutupi layar permainan. Selain itu, game ini juga menuntut kami untuk terus bergerak dan menghindar dari serangan musuh.
Sedangkan bila dilihat dari kualitas visualnya, Onechanbara Z2 Chaos tidak terlalu dapat membanggakannya. Kualitas visualnya seakan tertinggal cukup jauh, terutama bila dibandingkan dengan game PC saat ini. Wajar saja, game ini pertama kali dirilis pada 2014 di PS4, untuk kemudian dirilis ulang di PC pada Juni 2016 lalu. Sayangnya, versi PC tidak mendapatkan cukup banyak penambahan tekstur visual dengan kualitas tinggi. Padahal, melihat keempat tokoh utama dari game ini di tekstur yang lebih tinggi tentu akan menjadi kepuasan tersendiri.
Masalah lain yang sangat terasa ketika bermain adalah kameranya yang tidak pintar. Ketika kami bertempur di daerah yang sempit, sudut pandangnya menjadi sangat dekat karena kameranya terhalang oleh dinding. Pertempuran dengan musuh yang ukurannya besar juga sulit untuk diikuti dengan baik, karena kameranya tidak otomatis menjauh untuk mengakomodasi ukuran pertarungan yang lebih membutuhkan tempat. Padahal kebanyakan boss musuhnya berukuran besar dan mereka sangat lincah! Setelah kami menguncinya dengan fitur Lock, barulah musuh tersebut dapat terlihat dengan baik karena kamera baru melakukan zoom jauh.
Meneruskan Cerita Onechanbara Z Kagura
Onechanbara Z2 Chaos merupakan sekuel resmi dari Onechanbara Z ~ Kagura ~ yang sempat dirilis pada 2013 di PS3 dan Xbox 360. Pada game tersebut, tokoh utama dari game ini, yaitu Kagura dan Saaya; kakak beradik dari Vampiric Clan, kemudian Aya dan Saki; kakak beradik dari Baneful Blood bekerja sama untuk mengalahkan Queen Carmilla, penguasa dari Vampiric Clan. Setelah berhasil mengalahkan Queen Carmilla, perseteruan antara Vampiric Clan dan Baneful Blood yang memang merupakan musuh bebuyutan ternyata tidak hilang begitu saja. Hal ini berakhir dengan dimulainya pertempuran baru antara Kagura dan Saaya melawan Aya dan Saki.
Pertempuran inilah yang menjadi pembuka dari Onechanbara Z2 Chaos. Akan tetapi, tidak lama setelah mereka mulai saling menumpahkan darah lawannya, musuh baru yang lebih kuat kembali muncul dan membuka lembaran baru. Ternyata musuh yang kuat tersebut bahkan sampai mampu menaklukan dunia dengan cepat menggunakan zombie dan demon, ketika keempat perempuan perkasa tersebut sedang sibuk mengalahkan Queen Carmilla. Melihat bahaya yang besar tersebut, akhirnya keempat tokoh tersebut kembali bekerja sama.
Narasi dari game ini semua dibawakan dengan voice over yang bisa diubah antara bahasa Inggris atau Jepang. Suara Jepangnya menurut kami sangat menarik dan mampu membawa emosi dari keempat tokoh utama di Onechanbara Z2 Chaos. Baik Kaguya dengan sifatnya yang seenaknya sendiri sampai Saaya yang pemalu dapat dibawakan dengan baik. Konsep untuk membawakan ceritanya juga menarik, karena diperlihatkan melalui beberapa cara. Misalnya, dengan dituangkan ke dalam kolom gambar ala komik, film CGI, atau percakapan casual ketika berada di tengah pertempuran. Bila Anda menggunakan suara Jepangnya, maka perhatian Anda akan terpecah antara pertempuran dan membaca kotak dialog dengan bahasa Inggris di bagian bawah layar permainan.
Sedangkan untuk ceritanya sendiri, game ini sebenarnya tidak memiliki kisah yang dalam dan penuh intrik. Keseluruhan narasinya didominasi oleh pertengkaran dan celotehan antara keempat tokoh, atau kegiatan mereka untuk mencari tahu siapa musuh baru mereka. Menurut kami hal itu wajar saja, sebab game ini memang mengutamakan pertempuran. Semakin sering bertempur, maka semakin baik.