Sebagai brand lokal yang mengkhususkan dirinya dalam memproduksi dan memasarkan notebook gaming, Xenom beberapa kali sempat ikut serta dalam PlayTest. Beberapa minggu lalu, kami bahkan sempat memainkan salah satu lini kelas atasnya, Xenom Hercules, dengan hasil yang begitu gemilang. Pada kesempatan ini, kami mencoba memainkan notebook gaming Xenom yang ditujukan untuk lini entry level, yaitu Xenom Pegasus PS15S. Terus terang, kami cukup penasaran dengan kemampuan yang bisa diperlihatkan oleh notebook ini.
Untuk kelas entry level, Xenom Pegasus PS15S memiliki bobot yang jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan Xenom kelas berat seperti Hercules. Bentuknya juga lebih masuk akal untuk dibawa ke mana saja. Sedangkan untuk tampilannya ketika digunakan, Anda juga dapat menemukan cahaya di bawah keyboard untuk meneranginya ketika bermain. Pasaran yang ditujukan untuk Xenom Pegasus PS15S tampaknya berada pada gamer yang suka melancong atau memang selalu sibuk di luar kantor.
Bukan hanya bobotnya saja yang dipangkas, harganya juga jauh berbeda dengan notebook gaming kelas atas Xenom. Untuk membawa pulang Xenom Pegasus PS15S, Anda membutuhkan dana sekitar 16 jutaan. Meskipun untuk sebagian pengguna harga itu masih tergolong cukup tinggi, tetapi kemampuan untuk bermain di mana saja rasanya bisa menjadi validasi untuk memilikinya. Selain itu, untuk kelas entry level notebook gaming, harga itu kenyataannya wajar saja. Sebelum mulai beranjak ke kemampuannya ketika bermain game, berikut jajaran hardware yang melengkapi notebook gaming ini:
- Prosesor: Intel Core i7 6700HQ@2.60 GHz
- RAM: 8 GB DDR3
- Graphics Card: NVIDIA GeForce GTX 950M GDDR5 2048MB
- Storage: 1 TB (HDD), 128 GB (SSD)
- Ukuran Layar: 15 Inci
Ketika diperhatikan dengan lebih seksama, notebook ini memiliki jumlah memory RAM yang pas untuk bermain game kaliber AAA, setidaknya pada setting menengah. Keuntungan dari spesifikasi tersebut adalah telah siapnya prosesor yang berkekuatan besar. Jadi, penggunanya hanya perlu memperbaiki jumlah RAM yang pas-pasan tersebut. Untungnya, Xenom menyediakan layanan penggantian komponen. Penggunaan graphics card GTX 950M juga terbilang di bawah setting Medium untuk bermain game kaliber AAA. Tampaknya inilah harga yang perlu dibayar untuk kompensasi harga dan kemampuan mobile-nya.
Sekarang pertanyaannya, mampukah semua game yang kami mainkan dijalankan dengan setting memuaskan dan pada saat bersamaan menggunakan resolusi tinggi? Semua itu tentu saja tergantung pada game yang akan kami mainkan. Untuk bermain game di Xenom Pegasus PS15S, kami menggunakan game kaliber AAA baru, antara lain Rise of The Tomb Raider, Call of Duty Black Ops 3, Assassin’s Creed Syndicate, The Witcher 3, dan Grand Theft Auto V. Ya, meskipun grafis GTA V sudah tidak sekelas dengan game lain yang kami mainkan, tetapi kami yakin masih sangat banyak gamer yang ingin memainkannya!
Rise of The Tomb Raider
Merunut dari pengalaman kami ketika memainkan game ini di sistem dengan spesifikasi serupa, biasanya game ini hanya dapat berjalan di setting rendah. Meskipun kemampuan skalabilitas dari game ini begitu tinggi, tetapi kami berharap Xenom Pegasus PS15S dapat memainkannya setidaknya di setting Low, bukan Lowest. Karena game ini terkenal dengan kualitas grafisnya dan walaupun sedikit, kami ingin melihatnya di notebook ini. Sebelum menyetel setting untuk memainkan game ini, berikut spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk memainkannya:
- Prosesor: Intel Core i3-2100
- Memory: 6 GB
- Graphics Card: NVIDIA GTX 650 2GB atau AMD HD7770 2GB
- Storage: 25 GB
Ketika menentukan setting untuk memainkannya, kami sempat mencobanya pada setting Low dan resolusi 1600×900. Meskipun game ini akan jauh lebih aman untuk dimainkan pada setting Lowest, tetapi pengaturan tersebut akan menghapus begitu banyak efek grafis dan keindahan di dalam game. Sayangnya, resolusi tersebut terbukti terlalu berat untuk notebook ini. Akhirnya, kami mengubahnya ke dalam resolusi 1366×768. Berikut detail mengenai setting yang kami gunakan untuk memainkan game ini:
Setting Low dan resolusi yang kami gunakan ternyata tepat. Pada saat kami memainkannya, game dapat berjalan dengan baik dan mampu memperlihatkan frame rate hingga 62 fps. Kondisi tersebut biasanya ditemui ketika kami berada di daerah yang luas. Namun, ketika terjadi efek cuaca, misalnya hujan salju, nilainya turun sampai ke 50 fps. Hal serupa juga ditemui ketika kami berada di daerah dengan banyak obyek atau banyak pepohonan. Hanya pada beberapa kali saja nilai tersebut dapat turun di bawah 50 fps, seperti 48 fps, ketika berada di dalam ruangan.
Nilai frame rate pada game ini menurun lebih jauh ketika kami memasuki goa yang gelap. Tampaknya efek pencahayaan turut menyumbangkan beban untuk ditanggung notebook ini. Berkat penggunaan setting Low, efek cahayanya dapat dijalankan, tidak seperti pada setting Lowest yang membuat goa yang gelap menjadi terang. Pada daerah tersebut, kami menemukan nilainya menurun sampai ke titik 40 fps, terutama bila kami bertemu dengan musuh atau beragam obyek dan air mengalir.