Quantcast
Channel: Features – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1742

Review The Witcher 3: Pengalaman RPG Tanpa Banding!

$
0
0
  The Witcher 3 jagatplay Sebuah perasaan lega yang mungkin tidak akan dipahami oleh mereka yang awam, inilah yang mungkin dirasakan oleh sebagian besar gamer dengan The Witcher 3: Wild Hunt saat ini. Bagaimana tidak? Menjadi salah satu game RPG yang paling diantisipasi sejak tahun 2014 silam, ia terus memperlihatkan daya tarik yang sulit untuk diabaikan begitu saja. Sebuah game open-world RPG dengan segudang quest, tingkat kesulitan tinggi, visual yang indah, dan beragam monster dengan desain keren untuk diburu. CD Projekt Red memang terlihat ambisius dan tidak setengah-setengah, ini memastikan bahwa ini merupakan proyek game terbaik yang pernah mereka ciptakan. Sebuah ambisi yang harus diakui, terbayarkan dengan sangat manis. Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu sudah mendapatkan sedikit gambaran soal daya tarik The Witcher 3: Wild Hunt sendiri. CD Projekt membangun sebuah dunia dengan atmosfer yang luar biasa, dipadukan dengan mekanisme gameplay yang kompleks, dan cerita solid yang dibangun sebagai pondasi. Kesan pertama yang ia munculkan akan membuat gamer pencinta genre ini jatuh hati sejak pandangan pertama. Bahkan cukup untuk menarik kelompok gamer yang menghindari RPG untuk setidaknya menjajal dan merasakan pengalaman seperti apa yang membuat hype game ini tidak lagi terbendung. Konten ratusan jam dengan voice acts dan plot yang dibangun serius menunggu untuk diselesaikan. Dari permukaan, The Witcher 3 adalah sebuah game RPG impian yang terlihat begitu sempurna. Lantas, bagaimana dengan keseluruhan pengalaman yang ia tawarkan? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game RPG tiada banding? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

The Witcher 3 kembali membawa Anda pada sosok Geralt yang kini harus berkutat dengan konflik pribadinya. Melanjutkan kisah dari The Witcher 2 dengan dunia yang mulai berubah sejak aksinya yang terakhir, Geralt of Rivia – sang Witcher yang kisah perjalanannya mengalun lewat alunan musik para Bard dari seluruh penjuru The Continent – akhirnya memutuskan untuk mulai menyelesaikan konflik personalnya sendiri. Kembalinya ingatan yang sempat hilang membuat Geralt mengingat sosok wanita yang tak bisa ia lupakan begitu saja – Yennefer. Namun di atas semuanya, ia secara konsisten mendapatkan mimpi buruk soal datangnya Wild Hunt. Rombongan pasukan misterius dengan armor berwarna hitam, yang kedatangannya cukup untuk membekukan dan membunuh nafas hidup apapun yang berada di dekat mereka. Mimpinya terus mengarah pada sosok Ciri yang sudah menghilang cukup lama. Geralt bisa merasakan bahwa "anak angkat"nya bersama dengan Yennefer ini tengah dirudung bahaya. Sumber ancaman tersebut muncul dari pasukan dengan armor berwarna hitam - Wild Hunt yang terus memburu Ciri. Kedatangan mereka selalu hadir dengan aura es yang membekukan semua makhluk hidup di sekitar mereka. Terlepas dari kisah cinta mereka, Geralt sebagai seorang Witcher dan Yennefer sebagai seorang Sorceress tidak pernah bisa memiliki anak. Kekuatan besar yang mereka miliki berujung pada konsekuensi yang menyedihkan – bahwa mereka tidak subur. Namun kerinduan mereka untuk “membangun” keluarga bisa terobati lewat sosok Ciri. Seperti yang bisa diprediksi, cerita ini tidak berakhir bahagia. Ciri menghilang untuk waktu yang begitu lama dan sulit untuk ditemukan kembali. Kompleksitas masa lalu membuat Geralt yakin bahwa Ciri adalah target utama yang berusaha diburu oleh Wild Hunt. Baginya, tidak ada yang lebih penting, selain menemukan “anak” yang begitu ia sayangi ini. Semuanya harus dilakukan Geralt di tengah kondisi politik sosial yang juga tidak stabil. Invasi Nilfgaard dari selatan yang kian sukses, sikap Novigrad yang kian rasis hanyalah sedikit perubahan yang terjadi. Akankah Geralt bertemu dengan Ciri? Konflik seperti apa yang harus ia lalui untuk mencapai anak yang ia sayangi ini? Perjalanan Geralt ini membuatnya melintasi Northern Kingdom yang posisinya terus terdesak karena invasi pasukan dari Selatan – Nilfgaard. Di tengah ketidakpastian politik dan kehidupan sosial yang kacau, penuh dengan prasangka rasis dan ketakutan akan monster-monster yang terus berkeliaran dan mengancam, Geralt menempuh “misi suci” personalnya ini. Mampukah ia bertemu dengan Ciri di perjalanan ini? Ancaman seperti apa saja yang harus ia hadapi selama proses tersebut? Siapa pula Wild Hunt dan mengapa mereka begitu tertarik dengan sosok Ciri? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan The Witcher 3: Wild Hunt ini! Menariknya lagi? CD Projekt berhasil meracik plot ini untuk tetap bisa dinikmati, bahkan oleh gamer yang belum pernah menjajal The Witcher pertama atau kedua sekalipun. Anda hanya perlu mempelajari sedikit latar belakang tiap karakter yang ada. Sebagian besar dari Anda mungkin langsung melompat ke The Witcher 3: Wild Hunt tanpa memainkan kedua seri sebelumnya. Apakah Anda tetap bisa menikmatinya? Jawaban kami secara pasti, menjawab iya. Anda hanya perlu sedikit melakukan research untuk memahami latar belakang masing-masing karakter, walaupun Anda juga bisa belajar sedikit dari interaksi di dalam game. Asingnya Anda terhadap latar belakang yang dibangun di The Witcher dan The Witcher 2 tidak akan menghalangi sama sekali keasyikan Anda jika memutuskan untuk langsung meloncat ke seri ketiga ini. Ceritanya seperti berdiri sendiri, dengan pengenalan awal, klimaks, dan penyelesaiannya sendiri. Jadi, jangan khawatir!

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1742

Trending Articles