Mage / Sorcerer / Witch, tiga kata ini tampaknya tidak akan lagi terdengar asing untuk para gamer di seluruh dunia. Dengan sebagian besar dunia yang dibangun dari fiksi fantasi, Mage selalu dicitrakan sebagai sosok yang mampu menguasai elemen-elemen hidup, mematerialisasi mereka menjadi serangan berbentuk spell, hingga mampu memanggil monster-monster raksasa sebagai bantuan. Untuk game dengan elemen RPG, mereka punya banyak karakteristik unik yang butuh dipahami dan dikuasai, namun menjadi penyokong party yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Sementara di kumpulan game action, Mage / Witch biasanya dicitrakan sebagai manusia dengan kemampuan fisik di atas rata-rata, atau bahkan mampu menghancurkan begitu banyak hal tanpa kerepotan sama sekali. Kehadiran mereka memang selalu membuat game menjadi lebih hidup.
Apalagi mengingat, Mage atau Witch biasanya ditempati oleh karakter-karakter wanita dengan desain yang luar biasa ciamik, baik dari perannya sebagai tokoh protagonis ataupun antagonis sekalipun. Di tengah kehadiran sosok karakter utama yang biasanya muncul sebagai pria, karakter mage wanita ini seringkali menjadi sumber cerita romansa atau bahkan ujung tombak pertarungan yang selalu bisa diandalkan. Beberapa mampu melemparkan spell destruktif dengan efek yang menyeramkan, beberapa lainnya tampil sebagai healer yang terus menjaga party tetap hidup, sementara yang lain mampu menendang pesawat jet ke angkasa seperti bola sepak biasa. Satu yang pasti, mereka selalu tampil memanjakan mata, menjadi ekstra energi bagi kita yang akan terus bertatapan dengan layar kaca untuk waktu yang lama.
Lantas, dari semua penyihir (Mage/Witch) yang pernah muncul di video game, manakah yang menurut kami paling menarik? Berikut adalah list versi JagatPlay:
10. Aerith Gainsborough [Final Fantasy VII]
Air mata dan kesedihan yang mendalam memang tidak terlukiskan, ketika melihat Masamune milik Sephiroth menembus jantung Aerith. Namun rasa terkejut dan kehilangan bagi mereka yang sering menjadikan Aerith sebagai anggota utama party jauh lebih tinggi. Bagaimana tidak? Walaupun Square tidak pernah secara terbuka menyebut Aerith sebagai mage di Final Fantasty VII, namun semua karateristik mengarah pada job White Mage klasik franchise ini. Kemampuan healing menjadi indikator utama di luar pilihan senjata yang ada. Satu yang pasti, ia sudah pasti hadir dengan penampilan yang menarik. Cukup menarik, untuk membuat dua pria yang memainkan peranan penting pada franchise ini, jatuh hati pada pandangan pertama.
9. Ming Numara [Lost Odyssey]
Jika menjadi seorang penyihir dengan range skill yang luas, dari kemampuan untuk menyembuhkan party, buff, hingga spell menyerang yang solid tidak cukup untuk membuat Ming Numara memesona, maka fakta bahwa ia sudah hidup lebih dari 1.000 tahun dengan tampilan yang tetap muda tampaknya cukup membuat banyak gamer jatuh hati. Tampilan fisik yang menggoda hanyalah selimut dari kepribadiannya sebagai seorang pemimpin yang mengayomi rakyatnya dengan sangat baik. Seorang mage dengan kekuasaan luar biasa, namun jatuh hati pada seorang manusia biasa dengan peringai yang bisa dikategorikan “buruk”? Ming Numara justru terasa lebih manusiawi daripada sebagian besar karakter mage yang muncul di industri game, terlepas dari fakta bahwa ia bisa hidup abadi. Ming Numara memutuskan untuk ikut berpetualang bersama dengan manusia abadi yang lain – Kaim dan Seth untuk menyelamatkan dunia.
8. Nina [Breath of Fire IV]
Sama seperti yang terjadi dengan Aerith di Final Fantasy VII, Capcom juga tidak pernah secara terbuka menyebut sang karakter manis – Nina yang memainkan peran penting dalam cerita Breath of Fire IV sebagai seorang mage. Walaupun demikian, semua deskripsi karakter, dari pilihan senjata hingga list skill yang diusung memperkuat identitas tersebut. Walaupun secara fisik ia sama sekali tidak tampak sensual, namun Nina terlihat seperti gadis manis yang siap untuk membuat hati pria manapun bergetar sejak pertama kali melihatnya, apalagi dengan sayap manis yang memungkinkannya terbang sebagai anggota Clan Wing. Namun kepedulian kepada companionnya lah yang membuat ia bahkan lebih “cantik” dari yang seharusnya. Air mata yang ia teteskan ketika melihat Ryu berubah menjadi Kaiser menjadi bukti paling nyata.
7. Yennefer [The Witcher]
Menjadi seorang mage / sorcerer / witch tidak lantas menjadikan karakter wanita ini terlihat lemah, tetapi justru sebaliknya. Perjuangan untuk menjadi seorang wanita bukanlah hal yang mudah untuk Yennefer, apalagi setelah mengetahui bahwa rahimnya tidak akan pernah bisa memuat calon anak. Namun perjuangan keras Yennefer terbayarkan. Bersama dengan Geralt, Yennefer berhasil melahirkan Ciri – sang anak yang ditakdirkan. Pintar, menggoda secara fisik, dengan kemampuan magis yang menakutkan, tidak ada yang orang yang tidak akan gentar ketika bertemu dengan Yennefer. Kepribadian, kekuatan, dan semangatnya, di luar kecantikan fisiknya juga lah, yang membuat Geralt tidak bisa memalingkan wajah dari Yennefer. Jika salah satu pemburu monster terbaik saja jatuh hati, bagaimana kita tidak.