First Person Shooter – memosisikan gamer sebagai karakter utama dari kacamata orang pertama, genre ini memang didesain untuk menawarkan pengalaman bermain yang lebih imersif. Misi utamanya membuat Anda merasa tengah bertempur langsung melawan setiap ancaman yang dilemparkan oleh si video game kepada Anda,menjalani setiap drama dan konflik yang ada. Namun sayangnya, seiring dengan waktu, FPS justru terlihat seperti sebuah genre yang tengah stagnan. Terlepas dari rilis franchise yang secara konsisten lahir, tidak ada inovasi signifikan yang bisa diharapkan darinya. Anda hanya harus membunuh musuh dari satu tempat ke tempat lainnya, sebelum akhirnya bertemu dengan sekedar cut-scene atau chapter yang baru.
Walaupun demikian, usaha untuk terus mempertahankan daya tarik genre ini tetap menjadi prioritas. Beberapa memilih untuk mengintegrasikannya dengan genre yang lain, menawarkan tema yang lain, sementara tidak sedikit juga yang sekedar menjadikannya media untuk sekedar menjual plot yang menjadi nilai jual paling utama. Statusnya sebagai sebuah franchise lawas – bahkan boleh dibilang sebagai pelopor genre FPS itu sendiri, tentu saja menarik untuk melihat pendekatan modern seperti apa yang ditawarkan oleh sang seri terbaru – Wolfenstein: The New Order. Proyek racikan MachineGames dan Bethesda Softworks ini memang menjadi proyek yang cukup diantisipasi tahun ini. Ketika lusinan game kompetitor berjuang mati-matian menjual perang bertema futuristik, Wolfenstein: The New Order kembali ke masa lalu.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game yang satu ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game FPS dengan sensasi yang dirindukan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Pernahkah Anda membayangkan seperti apa dunia jika Nazi berhasil memenangkan perang dunia kedua? Usaha untuk menjaga kemurnian dan supremasi ras berjalan dalam skala global, dengan sistem pemerintahan diktator yang tentu saja tidak bisa dihindari. Hal inilah yang berusaha dieksploitasi oleh Wolfenstein: The New Order ini. Berbeda dengan skenario di dunia nyata, Jerman ternyata berhasil menguasai teknologi perang super canggih di tahun 1940-an. Hasilnya? Perang besar-besaran yang dikobarkan oleh tentara Sekutu bukanlah ancaman yang harus ditakuti.
Anda berperan sebagai William B.J Blazkowicz, seorang pasukan khusus yang memang diterjunkan ke garis depan untuk menghancurkan badan penelitian dan laboratorium Jerman. Namun apa yang ia temukan di sana? Jerman ternyata sudah dipersenjatai dengan tidak hanya senjata yang lebih mematikan, tetapi juga armor dan pasukan robot berukuran masif yang dengan mudah menerjang apapun yang mereka temukan. Sayangnya, usaha Blazkowicz untuk melakukan sabotase ke dalam fasilitas ini berakhir bencana. Digagalkan oleh sang musuh utama – General Willhelm “Deathshead” Strasse, Blazkowicz yang berhasil melarikan diri harus berhadapan dengan konsekuensi fatal yang lebih mematikan – hilang ingatan.
Sebuah luka besar di kepala memang tidak cukup untuk membunuh Blazkowicz, namun cukup untuk membuatnya masuk dalam kondisi koma selama 14 tahun – membuat seluruh tubuhnya tidak bisa berfungsi sama sekali. Tinggal di sebuah rumah sakit jiwa di Poland, Blazkowicz secara tiba-tiba menemukan kembali kekuatannya setelah tentara Nazi membahayakan nyawa sang penolong – Anya Oliwa yang memang berada di ujung hidupnya. Bangkit kembali dan berusaha bergabung kembali dengan pasukan Amerika Serikat, Blazkowicz ternyata harus berhadapan dengan kenyataan pahit yang tidak pernah ia prediksikan sebelumnya. Ia bangun kembali di tahun 1960 dan tidak ada lagi yang namanya “Amerika Serikat” – negara asalnya. Sejak ia jatuh koma, Nazi telah berhasil memenangkan setiap pertempuran yang ada dan menjadi adikuasa baru di dunia.
Satu-satunya cara melawan balik adalah dengan bergabung dengan kelompok Resistance yang masih menjalankan operasi bawah tanah untuk menggulingkan Nazi. Berpusat di tengah kota, Resistance mempelajari bahwa satu-satunya alasan Nazi bisa memenangkan pertempuran adalah berkat inovasi dan teknologi rahasia organisasi Yahudi – Da’at Yichud yang berhasil mereka kuasai. Satu-satunya cara untuk membalikkan arus pertempuran adalah mencari anggota Da’at Yichud yang masih hidup, dan menemukan teknologi lain yang lebih canggih dan mematikan. Seperti yang bisa diprediksi, pekerjaan sulit ini akan bergantung pada sosok Blazkowicz itu sendiri.
Lantas perjalanan seperti apa yang harus ditempuh oleh Blazkowicz? Mampukah kelompok The Resistance menghancurkan kekuasaan Nazi di seluruh dunia? Rencana licik apa lagi yang tengah dipersiapkan oleh Nazi? Semua pertanyaan ini bisa Anda jawab dengan memainkan Wolfenstein: The New Order ini.