Berkembang dengan signifikan selama beberapa tahun terakhir ini, para talenta kreatif di industri game Indonesia memang pelan tapi pasti mulai memperlihatkan taji mereka. Ada begitu banyak variasi genre, ada begitu banyak pendekatan visual, ada begitu banyak tema yang berhasil mereka angkat lewat produk-produk yang kini bahkan mulai dilirik oleh pangsa pasar luar. Kerennya lagi? Produk-produk ini datang dari begitu banyak arah, membuat tahun 2021 sebagai salah satu tahun paling produktif untuk industri game Indonesia. Salah satunya bahkan datang dengan pesan yang kuat dan jelas soal isu lingkungan. Benar sekali, kita tengah bicara soal game dari Khayalan Arts – SAMUDRA.
Seperti nama yang ia usung, SAMUDRA memang menjadikan isu lingkungan yang mengitari soal kelautan sebagai pondasi tema dan cerita utama. Sesuatu yang jelas mereka kumandangkan sejak awal proses pengembangan. Ada pendekatan unik dari sisi visual dan musik yang mereka bawa lewat serangkaian screenshot dan trailer di awal, yang membuatnya imut tetapi juga jelas menyiratkan pesan yang kuat. Apalagi sang developer – Khayalan Arts juga berkomitmen untuk membuat game ini punya efek yang jelas di dunia nyata, terutama soal konservasi lautan dari bahaya sampah plastik.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh SAMUDRA ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game dalam lautan dalam pesan? Review yang satu ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
[caption id="attachment_130191" align="aligncenter" width="1920"]
Memainkan SAMUDRA akan mengingatkan Anda pada game dari PlayDead seperti INSIDE dan LIMBO.[/caption]
Pendekatan plot yang ditawarkan oleh Khayalan Arts di SAMUDRA mungkin akan mengingatkan Anda pada apa yang dilakukan PlayDead dengan judul populer mereka seperti Limbo dan Inside. Bahwa cerita disajikan lewat dunia, karakter, dan musuh yang Anda temui. Tidak ada dialog, tidak ada file yang bisa Anda baca, tidak ada cut-scene awal yang menjelaskan soal lore dunia yang ia usung. Anda bisa berujung mengintepresasikan banyak hal dari kacamata yang berbeda.
Satu yang pasti, Anda akan memerankan seorang anak dengan helm penyelam yang jatuh dalam ke dasar lautan. Sang anak kemudian berusaha mencari jalan untuk kembali ke permukaan, yang tentu saja tidak mudah. Ada begitu banyak alternatif solusi yang bisa ia tempuh, namun berujung seringkali dihalangi oleh pihak antagonis yang berujung memburunya. Ia seringkali dikejar ikan-ikan aneh dengan sifat super agresif, sosok makhluk bak manusia dengan pakaian jas yang rapi, hingga sosok dewi bawah laut yang ternyata memuat plot-twist-nya sendiri. Seperti yang bisa diprediksi, sang anak tentu tak akan menyerah mudah begitu saja.
[caption id="attachment_130192" align="aligncenter" width="1920"]
Anda berperan sebagai anak dengan helm penyelam yang terdampar di dasar laut.[/caption]
[caption id="attachment_130193" align="aligncenter" width="1920"]
Lewat beragam cara, ia berusaha untuk kembali ke permukaan.[/caption]
Maka seperti yang kami bicarakan di atas, seperti halnya Limbo dan Inside, sang anak juga tidak memiliki kesempatan untuk melawan balik. Satu-satunya hal yang ia miliki adalah sebuah lentera “ajaib” yang tidak hanya bisa digunakan untuk menerangi jalan yang ia lalui, tetapi juga membakar beragam objek hingga menjadi sumber tenaga bagi beberapa peralatan listrik yang Anda temui. Dengan posisi seperti ini, maka satu-satunya solusi untuk menghadapi ancaman yang ada adalah dengan berlari, bersembunyi, atau memanfaatkan objek di sekitar.
Lantas, mampukah si anak kembali ke permukaan? Tantangan seperti apa yang harus ia hadapi? Apa pula yang sebenarnya terjadi di dasar lautan ini? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan SAMUDRA ini.