![]()
Komitmen Bandai Namco untuk menawarkan game-game dengan cita rasa anime sebagai daya tarik utama memang pantas diapresiasi. Beberapa memang berujung jadi adaptasi franchise populer yang ditujukan untuk fans, namun tidak sedikit pula yang lahir sebagai sebuah judul baru yang pantas untuk diantisipasi. Untuk urusan terakhir ini, dikembangkan oleh otak sama yang melahirkan Tales of Vesperia di masa lalu, Bandai Namco mempersiapkan game berjudul Scarlet Nexus. Ia didefinisikan sebagai game action RPG bertema “Brainpunk” yang menawarkan pertarungan intens di atas visual yang memesona. Berita baiknya? Menjajalnya di 6 jam pertama permainan, kami berujung jatuh hati.
Kesan Pertama
Sebagai game yang mengusung genre action RPG, keasyikan menikmati sensasi bertarung tentu jadi daya tarik yang harus ditonjolkan. Berkesempatan untuk memilih satu di antara dua karakter utama – Yuito ataupun Kasane yang masing-masing akan diperkuat dengan kemampuan psikokinesis – alias kemampuan menggerakkan benda dengan pikiran mereka, sistem bertarung akan mengkombinasikan serangan melee bersama dengan kemampuan tersebut. Dengan kemudahan mengeksekusinya, aksi bertarung pun terasa berjalan mulus, tentu dengan ekstra aksi menghindar di sana-sini. Lapisan strategi muncul dari fakta bahwa baik Yuito ataupun Kasane bisa menggunakan kekuatan karakter companion yang lain.QDQD
Memainkan Scarlet Nexus juga menawarkan pengalaman visual berbasis anime yang memanjakan mata, baik dari desain karakter, kota, hingga monster yang Anda hadapi hingga hal teknis seperti warna dan tata pencahayaa yang Anda temui. Memang kota – New Himuka super luas yang Anda kunjungi tidak didesain sebagai dunia open-world, namun sejauh kami bermain, variasi area yang bisa Anda kunjungi atas nama cerita utama atau cerita sampingan cukup beragam. Bagian yang paling mengejutkan? Tentu saja bagian cerita. Plot yang di awal penuh dengan aksi cinta monyet remaja antara para anggota OSF – organisasi pembunuh Other yang jadi monster di seri ini berubah cepat menjadi kisah gelap penuh tragedi dan misteri. Cukup untuk membuat Anda penasaran.
Bertarung juga bukan satu-satunya elemen yang ditawarkan oleh Scarlet Nexus. Hampir sama dengan formula yang ditawarkan game seperti Persona misalnya, Anda bisa membangun kedekatan dengan karakter companion yang ada lewat aksi ngobrol dan tentu saja, berbagi hadiah yang memang mereka inginkan. Kedekatan hubungan ini kemudian akan diterjemahkan menjadi probabilitas untuk mengakses versi lebih kuat dari kekuatan mereka atau sekadar memicu beragam aksi kerjasama lebih natural pada saat bertempur. Fitur lain yang cukup membuat kami terkejut? Bahwa Bandai Namco ternyata menyuntikkan satu misi sampingan spesifik dimana kunci jawabannya akan bisa Anda temukan di versi anime-nya yang akan mulai tayang di awal Juli 2021 mendatang.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat Yuito dan Kasane juga datang dengan cabang cerita dan karakter companion yang berbeda, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan gambaran apa itu Scarlet Nexus. Sejauh ini, ia menawarkan keasyikan yang serupa dengan saat Anda menemukan anime aksi yang berkualitas tinggi. It’s awesome!
RAW Screenshot
4K dengan Playstation 5
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
![]()
Komitmen Bandai Namco untuk menawarkan game-game dengan cita rasa anime sebagai daya tarik utama memang pantas diapresiasi. Beberapa memang berujung jadi adaptasi franchise populer yang ditujukan untuk fans, namun tidak sedikit pula yang lahir sebagai sebuah judul baru yang pantas untuk diantisipasi. Untuk urusan terakhir ini, dikembangkan oleh otak sama yang melahirkan Tales of Vesperia di masa lalu, Bandai Namco mempersiapkan game berjudul Scarlet Nexus. Ia didefinisikan sebagai game action RPG bertema “Brainpunk” yang menawarkan pertarungan intens di atas visual yang memesona. Berita baiknya? Menjajalnya di 6 jam pertama permainan, kami berujung jatuh hati.
