Sebuah kualitas developer Jepang yang tidak akan Anda temukan di game barat manapun, tidak ada lagi kalimat yang sepertinya lebih tepat untuk menjelaskan apa yang ditawarkan oleh SEGA dengan seri Yakuza miliknya. Terlepas dari fakta bahwa game-game dengan tema kriminal seperti yang ditawarkan oleh GTA dari Rockstar, Saints Row dari Volition, atau Sleeping Dogs dari United Front Games selalu hadir dengan sebuah dunia terbuka yang bisa dieksplorasi, SEGA tidak pernah tertarik untuk mengusung konsep yang serupa. Yang mereka kejar untuk Yakuza adalah sebuah konsep yang sudah mereka tawarkan sejak era Shenmue, yang kemudian disempurnakan dengan cerita dramatis yang lebih kuat dan rangkaian mini-game dan misi sampingan yang siap untuk mengundang gelak tawa. Sebuah seri yang terus hidup dan akhirnya mencapai, seri keenamnya.
Anda yang sudah sempat membaca preview kami terkait Yakuza 6: The Song of Life sepertinya sudah punya gambaran yang cukup jelas soal apa yang ditawarkan oleh seri yang satu ini. Sebagai seri baru yang memang dibangun khusus untuk platform generasi terkini, SEGA menyuntikkan teknologi teranyar yang mereka sebut sebagai Dragon Engine. Engine baru yang tidak hanya sekedar mempercantik kualitas visualisasi, terutama dari detail karakter wajah yang menggunakan banyak aktor ternama Jepang saja, tetapi juga memungkinkan pendekatan gameplay yang baru. Bangunan yang bisa dimasuki hingga sensasi pertarungan yang lebih halus menjadi hal baru yang ditawarkan.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan SEGA di Yakuza 6: The Song of Life ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang menjadi ucapan selamat tinggal untuk seorang karakter ikonik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Seperti nama yang ia usung dan angka utama yang mengikutinya, Yakuza 6: The Song of Life merupakan sekuel langsung dari Yakuza 5 kemarin. Setelah berjuang cukup lama, anak angkat Kazuma Kiryu yang sudah ia lindungi sejak seri pertama – Haruka akhirnya berhasil mencapai mimpinya menjadi seorang Idol. Sayangnya, dengan popularitas yang ia raih, eksistensi ayah angkatnya – Kiryu yang merupakan seorang Yakuza justru jadi ancaman. Masyarakat Jepang tidak akan bisa menerima fakta bahwa Idol yang mereka cintai, merupakan asuhan seorang Yakuza. Kiryu sendiri sudah rela mengorbankan dirinya dan melepas hubungan dengan Haruka. Namun pada akhirnya, Haruka lebih memilih keluarga yang sudah menemaninya selama ini.
Keputusan ini, sekaligus dengan apa yang terjadi di Kiryu yang sempat sekarat di akhir Yakuza 5, menjadi awal dari apa yang terjadi di Yakuza 6. Untuk memastikan bahwa Haruka tidak akan lagi harus berhadapan dengan dilema seperti ini di masa depan, Kiryu berusaha “membersihkan diri” dengan mengakui semua kesalahannya dan kembali harus mendekam di balik bui selama bertahun-tahun. Sementara Haruka kini kembali ke panti asuhan dimana Kiryu berasal dan menjalani hidupnya sehari-hari. Namun sesuatu yang tidak pernah terprediksi terjadi. Keluar dari penjara, Kiryu justru tidak lagi menemukan Haruka di sana. Anak-anak panti-asuhan sendiri menyebut bahwa Haruka pergi meninggalkan mereka di satu malam, untuk alasan yang tidak jelas.
Usaha untuk mencari Haruka pun dimulai. Ingin memastikan anak angkatnya baik-baik saja, Kiryu berusaha kembali menjelajahi Kamurocho untuk mendapatkan sedikit informasi kira-kira apa yang terjadi. Namun malang bersambut, ketika tengah melakukan proses investigasi, Kiryu justru mendapatkan berita buruk. Haruka sudah ditemukan, namun kini berada dalam kondisi koma. Ia baru saja mengalami kecelakaan berat di salah satu sudut Kamurocho dan tidak sadarkan diri. Belum cukup gila? Haruka ternyata ditemukan sembari berusaha menyelamatkan nyawa seorang anak yang tengah ia gendong, yang diketahui bernama Haruto. Benar sekali, sejak ia menghilang, Haruka sudah punya seorang anak.
Tidak ingin menyerahkannya ke dinas sosial karena ketakutan bahwa ia akan berakhir menjadi anak yatim piatu seperti yang terjadi dengan dirinya di masa lalu, Kiryu akhirnya memutuskan untuk membawa Haruto. Usaha untuk mencari jawaban misteri siapa sebenarnya ayah Haruto pun dimulai dengan clue pertama yang memperlihatkan foto terakhir Haruka di Hiroshima. Perjalanan menuju area yang dikenal sebagai tempat pembangunan kapal tersebut tentu tidak mudah, apalagi mengingat Hiroshima merupakan “rumah” dari Yomei Alliance – keluarga besar Yakuza ketiga terbesar selain Tojo dan Omni. Bedanya dengan dua keluarga yang lain, Yomei Alliance tidak pernah tertarik untuk memperluas daerah kekuasaan mereka. Keluarga Yakuza kuat ini lebih tertarik mempertahankan benteng kekuasaan mereka di Hiroshima dan membuat keluarga Yakuza yang lain tidak akan pernah menginfiltrasi mereka.
Maka, perjalanan Kiryu untuk mencari tahu siapa sebenarnya ayah Haruto pelan tapi pasti, membawanya masuk lebih dalam ke sebuah misteri yang melibatkan begitu banyak orang berkuasa, baik dari keluarga Yakuza ataupun tidak. Benang-benang yang saling terkait ini mulai memperlihatkan wujudnya, pelan tapi pasti, meracik salah satu cerita Yakuza paling kompleks yang pernah Anda temukan.
Lantas, siapa sebenarnya ayah Haruto? Mampukah Haruka bangun dari kondisi komanya? Misteri besar apa pula yang menanti Kiryu di Hiroshima? Bagaimana saga sang naga ini akan berakhir? Anda tentu saja harus memainkan game ini untuk mendapatkan jawabannya.