Quantcast
Channel: Features – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1744

Preview Yakuza 6 – The Song of Life: Sang Naga Tua di Era Baru!

$
0
0

Melegakan dan menggembirakan tentu saja melihat perubahan 180 derajat SEGA terkait franchise semi open-world andalan mereka – Yakuza. Setelah di generasi sebelumnya, Anda bisa merasakan keengganan untuk melepasnya ke pasar Barat untuk alasan yang tidak jelas, SEGA pelan tapi pasti, mulai mengerti potensi penjualan yang mereka lewatkan selama ini. Didukung dengan popularitas Playstation 4 yang tidak memperlihatkan tanda-tanda akan meredup, SEGA bahkan mulai meracik beberapa seri remake dengan nama “Kiwami” untuk gamer-gamer yang baru hendak terjun dan mengenal franchise yang sudah eksis selama belasan tahun ini. Bagi gamer Barat, bulan ini memang istimewa. Kesempatan untuk menikmati seri teranyar – Yakuza 6: The Song of Life akhirnya tiba.

Kesan Pertama

Ada banyak hal yang membuat Yakuza 6: The Song of Life menjadi sebuah seri yang istimewa, dibandingkan dengan seri-seri Yakuza sebelumnya, seperti Yakuza 0 sekalipun. Ini adalah seri pertama yang diracik oleh SEGA khusus untuk platform generasi terkini, dimana ia dibangun dengan menggunakan engine baru yang disebut Dragon Engine. Kehadiran engine ini membuat kualitas visualisasi game yang sudah sinematik di awal seri ini kian berakhir memesona, terutama untuk detail wajah yang ada. Dengan banyaknya aktor ternama Jepang yang berperan di sana, melihat bagaimana game ini mampu meracik detail wajah yang mirip, sampai ke tekstur kulit dan warna mata mengundang decak kagum tersendiri. Namun tidak sampai di sana saja, Yakuza 6: The Song of Life juga membuka dunia yang lebih luas untuk dijelajahi, terutama kesempatan untuk masuk dan menjelajahi beberapa lokasi ikonik. Pertarungan dengan melibatkan lebih banyak NPC dalam satu layar dengan lingkungan yang bisa hancur juga memperkuat atmosfer aksi yang lebih keren di sini.

Tetapi seperti seri-seri Yakuza sebelumnya, kekuatan utama tentu terletak pada ceritanya yang kuat. Untuk kesekian kalinya, usaha Kiryu untuk keluar dari organisasi kejahatan yang sempat membuatnya terlibat dalam perang melawan mafia dari Korea dan China ini tetap tidak pernah berhasil. Seperti sebuah lubang hitam yang menyerap semua cahaya di sekitar, Kiryu kembali harus terlibat dalam konflik yang sebenarnya tidak pernah ia inginkan. Yang menarik di sini adalah keseluruhan tema yang lebih relevan dengan apa yang kita rasakan saat ini. Ketika seri Yakuza sebelumnya mengambil tema tahun 1980-an dan 1990-an yang terhitung “usang”. Yakuza 6 mengambil setting di tahun 2016. Maka semua teknologi modern dan misi sampingan yang juga memuat kritik terhadap fenomena sosial manusia saat ini lebih ditonjolkan, membuat sudut pandang Kiryu yang kini sudah tua menjadi lebih menarik dan mengundang tawa. Salah satu point yang menurut kami, membuat Yakuza 6 spesial.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat ragam misi sampingan, meta game, dan juga cerita yang belum kami selesaikan, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran lebih jelas apa itu Yakuza 6: The Song of Life. Satu yang pasti, sepertinya sulit bagi penggemar Yakuza untuk tidak jatuh hati pada seri yang satu ini.

Raw Screenshot

(4K dengan Playstation 4 PRO)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1744

Trending Articles