Quantcast
Channel: Features – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1742

Review Playerunknown’s Battlegrounds (PUBG): Popularitas Sepadan!

$
0
0

Pada saat review ini ditulis, hampir mustahil rasanya jika Anda belum pernah mendengar nama Playerunknown’s Battlegrounds sebelumnya, terlepas apakah Anda pernah mencicipinya atau tidak. Bagaimana tidak? Selama setengah tahun terakhir ini, ia memang jadi salah satu bahan pembicaraan terhangat yang pernah ada. Sebuah game yang sebenarnya tidak mengusung konsep yang bisa dibilang benar-benar revolusioner, masih berada dalam tahap Early-Access, namun terus mendapatkan perhatian dan popularitas yang tak terbendung. Banyak yang merasa bahwa fakta ia jadi salah satu game “favorit” banyak Youtuber raksasa berkontribusi signifikan untuk hal tersebut, walaupun tidak hanya itu saja alasannya. Gameplay adiktif dan solid untuk sebuah game yang belum rampung juga menjadi roda pendorong yang efektif.

Maka pelan tapi pasti, game yang juga sering disebut sebagai “PUBG” ini pun muncul sebagai raja baru di portal distribusi digital milik Valve – Steam. Mulai dari berhasil menarik perhatian puluhan juta gamer hingga menundukkan game sekelas DOTA 2 dan CS: GO sebagai game dengan angka pemain bersamaan tertinggi dengan perbedaan yang cukup tajam. Satu hal yang pantas untuk diacungi jempol adalah komitmen sang developer – Bluehole Studio untuk memastikan momentum ini tidak berhenti dan berakhir kegagalan, seperti banyak game Early Access di masa lalu yang juga sempat melewati fase yang sama. Bekerja keras dengan menyempurnakan ragam fitur dan menyuntikkan peta baru untuk dinikmati, PUBG akhirnya secara resmi lepas dari masa beta beberapa hari yang lalu. Lewat sebuah update “raksasa” berukuran 12 GB, ia akhirnya masuk versi final. Versi sama yang akhirnya membuat kami, JagatPlay, akhirnya bisa membicarakan game yang satu ini.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Playerunknown’s Battlegrounds ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game dengan popularitas sepadan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

(Dimainkan dan di-review dengan SI HITAM MK.I)

Apa itu PUBG?

Ini mungkin pertanyaan yang muncul di benak banyak gamer yang tidak merasa tertarik untuk mencicipi game racikan developer asal Korea Selatan ini, terlepas dari popularitasnya yang tidak terbendung. Secara sederhana, PUBG adalah sebuah game multiplayer kompetitif yang menjadikan “Battle-Royale” sebagai genre utama. Bagi Anda yang tidak familiar, Battle-Royale sendiri merupakan sebuah film klasik Jepang populer di tahun 2000 silam, yang diadaptasikan dari sebuah novel keluaran tahun 1999. Ia menceritakan soal sekelompok anak muda yang ditempatkan di sebuah pulau terpencil oleh pemerintah dengan satu tujuan utama – meminta mereka bertarung hingga mati satu sama lain. Masing-masing mereka mendapatkan sebuah kotak perbekalan acak berisikan senjata. Dan seiring dengan berjalannya waktu, wilayah “pertempuran” juga diperkecil untuk memastikan anak-anak remaja ini bertemu satu sama lain dan saling menghabisi. Battle-Royale menjadi sebuah seri klasik yang sepertinya tidak akan asing lagi banyak gamer yang tumbuh dewasa di tahun 2000-an.

Tentu saja, bukan Battle-Royale ini yang secara otomatis diadaptasikan oleh Bluehole Studio begitu saja. Yang mereka tawarkan di sini adalah sebuah seri game kompetitif multiplayer baru yang mengusung konsep serupa di dalam gameplay, yang percaya atau tidak merupakan sesuatu yang sudah berusaha diadaptasikan di masa lalu, namun tak pernah berhasil. PUBG memuat pertempuran 100 orang secara bersamaan di sebuah area yang besar, yang kesemuanya datang tanpa perbekalan apapun. Setiap dari mereka harus memperkuat dan mempersenjatai diri mereka dengan apapun yang mereka temukan di arena yang ada, dari sekedar panci penggorengan untuk senjata melee, body armor untuk menahan sedikit laju peluru, hingga senjata api kaliber berat. Terkadang, Anda juga bisa menemukan kendaraan air ataupun darat untuk ekstra mobilitas. Selanjutnya? Seperti versi film yang menjadi basis inspirasinya, game ini berakhir lugas. Anda “hanya” perlu bertahan hingga akhir, dan menjadi satu-satunya player yang selamat di tengah pertempuran ganas ini. Tidak banyak ada kesempatan bersembunyi hanya di satu tempat saja, karena daerah dimana Anda bisa bergerak juga akan terus diperkecil seiring dengan waktu berjalan. Yang Anda temukan adalah sebuah arena besar yang akan terus memaksa Anda untuk berhadapan dengan satu sama lain.

Terjun ke satu area dan harus bertahan hidup hingga akhir, PUBG adalah sebuah game lugas.
Anda bisa memainkannya secara solo ataupun tim (duo / squad).

Lugas, tidak ada lagi yang ditawarkan oleh PUBG selain sensasi yang satu ini. Faktor kompleksitas tentu saja akan meningkat sesuai dengan mode yang Anda pilih. Selain bermain secara Solo, Anda juga bisa bermain dalam format Duo (2 orang) dan juga Squad (4 orang), baik secara acak ataupun dengan mengundang teman dari Friend List Anda. Bermain dalam format kooperatif seperti ini memang lebih sulit, tidak hanya karena lawan Anda yang kini akan bergerak dalam format strategi tertentu saja, tetapi juga fakta bahwa Anda kini harus memikirkan lebih banyak daripada sekedar keselamatan Anda sendiri. Apakah Anda harus membagi resource? Apakah Anda harus bergerak bersama saat ini? Apakah Anda butuh mengepung tim lain di depan mata dengan menggunakan taktik tertentu? Bahkan, hal terkecil seperti dimana Anda terjun di awal pun sudah butuh koordinasi tersendiri. Memainkan mode ini bersama dengan teman yang sudah Anda kenal daripada acak memang akan membuat pengalaman bermain berakhir lebih seru dan intens.

Memainkannya dalam format tim tentu saja butuh koordinasi ekstra.
Kehadiran fitur baru seperti kemampuan melompati objek mungkin terdengar sederhana. Namun begitu di gameplay, Anda bisa melihat potensi baru yang ia hadirkan.

Setelah beberapa bulan masa Early Access, perpindahan ke versi 1.0 memang menawarkan peta dan fitur baru. Salah satu fitur teranyar yang esensial adalah kemampuan untuk melompati rintangan yang ada lewat aksi yang sederhana, setelah sebelumnya harus dilakukan secara manual. Di atas kertas, ia mungkin terdengar tidak signifikan, namun ketika bertarung di dalam arena, Anda akan bisa merasakan seberapa pentingnya fitur baru yang satu ini. Sebagai permulaan? Dengan fungsi ini, Anda kini bisa melompati jendela bangunan dan masuk ke dalam ruangan untuk alasan strategis ataupun sekedar untuk kejutan belaka. Ini membuka begitu banyak opsi alternatif yang membuat para “camper” di dalam rumah misalnya, tidak lagi bisa tinggal diam dan duduk menjaga pintu masuk / keluar saja. Perpindahan lebih konsisten dan cepat juga memungkinkan pergerakan menjadi lebih efektif.

Item yang Anda temukan memang masih bergantung pada elemen “acak”.

Maka, inilah PUBG, sebuah game multiplayer kompetitif, yang bisa dimainkan solo ataupun berkelompok, dimana Anda harus berjuang untuk bertahan hidup selama mungkin di dalam arena. Keacakan memang masih jadi sesuatu yang memainkan peran penting di sini karena Anda bisa berakhir beruntung mendapatkan rangkaian senjata dan equipment esensial ketika Anda jatuh pertama kalinya, atau berakhir sial dan tak menemukan apapun, membuat Anda tak ubahnya mangsa yang menunggu untuk diterkam. Namun kelugasan gameplay tanpa omong kosong yang ditawarkan PUBG adalah salah satu kekuatan utamanya.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1742

Trending Articles