Need for Speed, gamer mana yang belum pernah mendengar nama franchise racing yang satu ini. Sejak awal eksistensinya di beberapa generasi platform yang lalu, ia memang selalu dikenal sebagai game racing arcade dengan daya tarik yang kuat. Bahwa tidak seperti game simulasi yang berusaha merepresentasikan sensasi berkendara yang sesungguhnya, Need for Speed justru berusaha menawarkan skema kontrol super sederhana untuk meninggalkan kesan kuat bahwa Anda lah, yang memegang kontrol penuh atas mobil super cepat yang berada di layar televisi Anda. Puncak popularitasnya sendiri terjadi ketika seri Underground dirilis dalam dua seri, menawarkan sensasi balap jalanan, musik keren, dan kustomisasi mobil yang super keren. Harus diakui, popularitasnya kian menurun dari tahun ke tahun.
Melepas statusnya sebagai franchise rilis tahunan, EA akhirnya memutuskan untuk tidak merilis seri terbaru di tahun 2016 kemarin. Ekstra waktu satu tahun yang diberikan ini tentu akan memberikan ruang lebih lega bagi Ghost Games untuk memikirkan sebuah konsep inovatif atau merancang sebuah produk yang lebih menggoda, apalagi setelah apa yang terjadi dengan seri tahun 2015 kemarin yang memancing cukup banyak kritik. Tantangan tersebut dijawab dengan sebuah seri terbaru yang mereka beri nama sebagai “Payback” dengan trailer dan screenshot perdana yang semuanya memperlihatkan satu hal yang serupa – pendekatan dengan cita rasa Hollywood yang kentara. Kami, kebetulan berkesempatan untuk mencicipinya lebih awal dibandingkan rilis final.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Need for Speed Payback ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang justru semakin parah? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Dengan hanya merilis trailer perdana dan serangkaian screenshot yang dilepas selama beberapa bulan terakhir ini, sepertinya sebagian besar dari Anda sudah “paham” pendekatan seperti apa yang hendak ditawarkan EA dan Ghost Games dengan seri terbaru ini. Benar sekali, mengikuti formula populer seperti Fast and Furious yang mulai terasa seperti sebuah film superhero yang tengah berkendara dengan mobil, pendekatan action ala Hollywood tersebut lah yang jadi basis untuk Payback ini.
Namun kisah ini tidak lagi diceritakan dari sudut satu pandang karakter saja, tetapi empat karakter yang tergabung di dalam satu kru yang sama. Tiga di antara empat orang kru ini bisa Anda kendalikan sebagai karakter Playable. Ada Tyler, Mac, dan Jess yang ahli di belakang kemudi, dan juga Rav – seorang teknisi dengan kemampuan luar biasa yang mampu “menyulap” mobil manapun menjadi sebuah karya sendiri berkecepatan super tinggi. Ketiganya memang sudah tergabung di dalam satu kru yang sama sejak awal, melakukan tindak kejahatan untuk mendapatkan ekstra uang. Namun sayangnya, salah satu pekerjaan terakhir mereka justru berakhir menjadi bumerang. Mereka dikhianati.
Pekerjaan yang seharusnya mudah tersebut berakhir bencana setelah salah satu penghubung yang mereka percaya – Lina Navarro justru mengkhianati mereka. Tidak main-main, Lina ternyata bekerja di bawah seorang boss organisasi kriminal yang lebih dikenal sebagai “The House”. Dengan kekuasaan dan uang masif yang mereka miliki, The House berambisi untuk mengendalikan semua bisnis bawah tanah yang terjadi di Fortune Valley, dari kasino hingga balap liar jalanan yang memang memutar uang dalam jumlah yang signifikan di sana. Melihat Tyler, Mac, dan Jess sebagai ancaman, Lina berusaha untuk membungkam mereka hingga, mengancam nyawa ketiganya. Sebuah langkah yang justru disambut dengan resistensi yang lebih kuat, apalagi mengingat salah satu boss lain yang tidak ingin The House berkuasa bernama “The Gambler” mendukung aksi Tyler dkk ini.
Lantas, mampukah Tyler, Mac, dan Jess mampu menghentikan ambisi The House? Jenis balapan seperti apa saja yang harus mereka lalui untuk mengalahkan Lina? Siapa aja pihak yang terlibat di dalam aksi The House ini? Semua jawaban dari pertanyaan bisa Anda dapatkan dengan memainkan Need for Speed Payback ini.