Hari ini merupakan hari kedua sekaligus hari terakhir kami di Tokyo Game Show 2017. Banyak kegiatan yang hari ini akan kami lakukan diantaranya dengan berkeliling di booth Playstation dan mencoba salah satu game yang tengah dirudung hype tinggi, Zone of Enders VR. Bersamanya, kami juga menjajal beberapa game lainnya yang nantinya akan dilepas untuk Plasytation VR, termasuk salah satu yang cukup diantisipasi – Stifled, sebuah game survival horror yang menawarkan pendekatan gameplay yang cukup unik.
Stifled
Stifled merupakan game horor VR milik Gattai Games yang berbasis di Singapura. Dengan konsepnya yang sangat unik, Stifled berhasil memukau banyak orang sehingga Sony American dan Europe memutuskan untuk mempublish Stifled di Barat.
Stifled mengisahkan tentang seseorang yang bernama Dave. Dave merupakan seseorang yang hanya mampu “melihat” dengan echolocation seperti layaknya sebuah kelelawar. Karena echolocation, suara menjadi sebuah pedang dua sisi, selain menjadi satu-satunya cara untuk kita bertahan hidup, suara bisa juga menjadi bumerang karena musuh bisa mendeteksi keberadaan kita.
Game ini memanfaatkan teknologi PSVR dengan baik, terutama dalam pemanfaatan mikrofon PSVR. Karena game ini “dijalankan” oleh suara, maka Gattai Games juga menyuntikan algoritma yang bisa mendeteksi jika ada rasa ketakutan dalam suara kita dan menerjemahkan itu ke dalam game. Berbekal storyline sepanjang 5 jam, kami sendiri tidak sabar untuk segera mencicipi Stifled.
Kill-X
VR memang terbukti menjadi salah satu alat untuk mewujudkan visi dari seorang producer dan director dari sebuah game. Dengan genre first person action shooter, tidak salah ketika Vivagames selaku developer dari Kill-X memutuskan untuk memakai VR sebagai alat untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih baik. Kun Yao, producer dari Kill-X , mengatakan bahwa Kill-X bukan hanya sekedar game dimana anda harus menembak dan membunuh musuh. Untuk menyelesaikan sebuah misi dan membuka cerita baru, para pemain juga wajib untuk meng-explore dan menyelesaikan puzzle yang tersebar di seluruh pulau misterius yang menjadi setting dari Kill-X.
Kun Yao mengatakan bahwa mekanisme shooting and moving di Kill-X merupakan salah satu nilai jual utama dari game ini. Dengan kemampuan mengkostumisasi apakah memakai senjata satu tangan, atau dua tangan, Kill-X juga tidak melupakan interaksi dengan lingkungan.
Untuk anda yang sudah tidak sabar mencicipi Kill-X sepertinya harus bersabar karena Kill-X masih dalam tahap testing dan belum memiliki release date yang pasti.
Zone of the Enders: 2nd Runner MARS
Keputusan Konami untuk meremake Zone of Enders (ZoE) merupakan salah satu langkah yang bisa dikatakan cukup cerdas. Dengan basis fans ZoE yang sudah sangat lama menantikan iterasi terbaru dari ZoE, ZoE Remastered ini langsung menjadi sebuah hal yang terus dipebincangkan selama TGS. Antrian untuk mencoba ZoE di TGS juga menunjukan bahwa fans ZoE menyambut baik ide Konami yang satu ini. Mode VR yang disuntikan ke dalam ZoE ini juga sukses menawarkan sesuatu yang berbeda di dalamnya.
Kami sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk mencoba ZoE di TGS dalam mode VR. Nostalgia yang cukup kencang sudah kami rasakan ketika cutscene awal muncul, namun kesenangan dimulai ketika cutscene berakhir dan kita sudah berada di dalam kokpit Jehuty yang didesain dengan sangat baik. Transisi dari 3rd person menuju 1st Person VR ini dibantu oleh HUD dan informasi yang berada di kanan dan kiri layar kita. Kami harus sedikit membiasakan diri untuk mekanisme kontrol baru karena perubahan ini membuat beberapa hal menjadi berbeda. Mengingat ini masih terhitung demo yang sangat “awal”, bisa dipastikan Cygames dan Konami masih akan terus memoles user experience dari mode VR ini. Sayangnya, kami tak diperkenankan untuk mengambil gambar atau video dengannya.
FF XV : Monsters of the Deep
Memancing adalah salah satu bagian terbaik dari FF XV. Mengeksplor rawa-rawa dan perairan indah dari Eos untuk mendapatkan ikan yang paling besar merupakan salah satu kegiatan yang cukup menghabiskan waktu dan melepas stress. Square Enix mencoba menangkap animo ini dan membuat DLC khusus PSVR yang berfokus pada kegiatan memancing ini.
Tidak hanya memindahkan view dari 3rd Person ke 1st Person VR, Square Enix (SE) juga menambahkan mekanik dimana anda akan mengontrol joran yang akan anda gunakan langsung dengan menggunakan PS Move anda. Tangan kanan anda akan digunakan untuk melempar kail, dan tangan kiri akan diposisikan untuk memutar reel. Pengalaman memancing yang didesain dengan baik dan digabung dengan dunia yang dibangun dengan indah bisa dipastikan akan membuat anda betah berlama-lama memancing di FF XV : Monsters of the Deep ini.