Racing harus diakui, merupakan salah satu genre “terlemah” Playstation saat ini. Bagaimana tidak? Ketika sang kompetitor utama – Xbox gencar menjadikan franchise racing eksklusif mereka – Forza Motorsport dan Horizon sebagai tulang punggung untuk mempromosikan platform yang mereka usung, Sony justru mulai terlihat mengibarkan bendera putih. Usaha mereka untuk menempuh hal yang sama dengan judul baru – Driveclub berakhir gagal. Kurang populer dengan angka penjualan yang terhitung rendah, Sony bahkan harus menutup studio di balik game racing tersebut. Satu-satunya “senjata” untuk melawan balik kini terletak pada franchise raksasa mereka yang sudah eksis lintas generasi – Gran Turismo.
Sebagai seri pertama yang akan memanfaatkan performa Playstation 4, eksistensi Gran Turismo terbaru yang akan mengusung nama “Sport” dan bukannya angka utama ini memang menarik perhatian. Ada rasa penasaran bagaimana pendekatan visual yang akan ia usung, perubahan mekanik simulasi seperti apa yang akan ditawarkan, serta bagaimana caranya Sony akan membuat seri game seperti ini bisa diadopsi oleh pasar lebih besar, terutama untuk gamer racing casual (seperti kami) yang memang penasaran dan ingin ikut menikmati sensasinya. Untungnya, tak perlu menunggu hingga bulan Oktober 2017 mendatang, Polyphony Digital – sang developer sempat menawarkan masa closed beta melalui sistem undangan.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Gran Turismo Sport di masa closed beta ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang siap untuk beralih generasi? Inilah impresi kami terhadap Gran Turismo Sport – Closed Beta ini.
Tetap Punya Ruang untuk Gamer Racing Casual
Tentu terlalu “awal” untuk menilai keseluruhan Gran Turismo Sport dari masa closed beta dengan konten yang terhitung minim ini, baik dari sisi track, mode, ataupun jenis mobil yang bisa Anda gunakan. Namun setidaknya, dari durasi permainan yang ada, Anda akan bisa menangkap apa yang hendak dijadikan oleh Polyphony Digital dan Sony sebagai fokus, termasuk caranya menangani fitur baru agar terasa relevan di era gaming modern saat ini. Namun pertanyaan besarnya tentu saja satu, bagaimana ia akan membuatnya tetap menarik di mata gamer casual?
Karena seperti yang hampir sebagian besar gamer tahu, Gran Turismo selalu diposisikan sebagai game racing simulasi sejak awal eksistensinya. Apa artinya? Bahwa tidak seperti game ala Need for Speed atau Burnout yang kontrolnya tetap terasa seperti video game, Gran Turismo dibangun dengan satu tujuan utama – mensimulasikan kondisi dan sensasi jika skenario yang sama terjadi di dunia nyata.
Bahwa jika dihadapkan pada elemen seperti kecepatan, ketepatan rem, kondisi cuaca, hingga pengaturan kendaraan yang Anda terapkan di game ini, maka apapun yang terjadi pada sensasi menyetir Anda, besar kemungkinan juga akan terjadi di dunia nyata jika dihadapkan pada konfigurasi yang serupa. Untuk mencapai tingkat kualitas seperti ini, penelitian yang dilakukan Polyphony Digital untuk setiap seri Gran Turismo memang tak main-main, termasuk kerja keras untuk menangkap suara mesin dari setiap mobil secara otentik.
Satu yang pasti, Gran Turismo mengeksekusi hal ini dengan begitu baik selama beberapa seri terakhirnya, menobatkannya sebagai salah satu game racing simulasi terbaik di pasaran. Di seri terbaru ini – Sport, pengalaman Anda akan tetap sama baik dan kerennya. Beragam konfigurasi yang ditawarkan secara mendetail kini bisa diatur oleh Anda secara langsung, gamer yang mungkin cakap untuk urusan game racing simulasi. Bahwa tweak sekecil apapun yang Anda lakukan akan mempengaruhi kinerja mobil Anda. Semuanya dieksekusi melalai desain user-interface baru yang lebih lugas, rapi, namun di sisi lain, meninggalkan kesan modern yang lebih kuat.
Pertanyaan besarnya kini tentu saja satu, apakah ini berarti ia akan berujung jadi game racing yang tak bisa dinikmati oleh gamer racing casual yang lebih senang dengan game racing arcade? Karena percaya atau tidak, kami merupakan salah satu diantaranya. Untungnya, tak demikian. Polyphony Digital sepertinya mengerti bahwa akan ada banyak pengguna Playstation 4 baru yang hendak mengenal apa itu Gran Turismo dan mengapa ia menajdi game racing yang begitu diantisipasi. Karena bukan tak mungkin, banyak yang datang tidak untuk gameplay saja, tetapi untuk sekedar menikmati kualitas visual, detail yang ditawarkan, hingga raungan mesin mobil yang “merdu”. Tenang saja, ada opsi untuk membuat GT Sport lebih bersahabat.
Tentu saja, tidak dengan membuatnya berubah menjadi game racing arcade, melainkan untuk membantu gamer-gamer ini di elemen gameplay tersulit, yakni rem dan belokan. Untuk mereka yang tak terlalu familiar, mengingat ia merepresentasikan kondisi di dunia nyata, menentukan kapan waktu untuk memperlambat laju kendaraan Anda dan kapan Anda harus menekan gas sekuat mungkin adalah salah satu tantangan utama Gran Turismo. Lewat opsi “Assist” yang bisa dihidupkan, sebuah peringatan akan muncul di layar untuk mengingatkan Anda kapan untuk menginjak pedal rem, demi belokan yang lebih mulus. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa menghidupkan bantuan user-interface ekstra untuk menentukan sudut belok terbaik di tiap track yang ada. Percaya atau tidak, bantuan seperti ini memang membuat Gran Turismo Sport terasa lebih bersahabat.
Gran Turismo Sport menawarkan alternatif gaya permainan untuk gamer racing yang butuh penyesuaian untuk menikmatinya sebagai sebuah game simulasi yang akan membuat Anda penasaran dan frustrasi di saat yang sama. Pendekatan seperti ini pantas untuk diacungi jempol karena membuatnya lebih sederhana, tetapi juga di sisi lain, mempertahankan sebagian besar elemen yang membuatnya terasa kompleks.