Setelah cukup sering berbicara soal musik di dalam video game, yang seringkali diracik khusus untuk sebuah video game, maka tidak ada lagi momen yang tepat untuk membicarakan salah satu elemen yang juga seringkali menghiasinya – lagu. Bahwa tak seperti musik yang sebagian besar berakhir instrumental dan didesain untuk menemani aksi Anda di dalam video game, lagu didefinisikan sebagai musik dengan vokal di atasnya dan di industri game, seringkali digunakan untuk ragam fungsi yang berbeda. Pembuka, penutup, menemani aksi Anda selama bertarung, atau sekedar sebagai lagu tema untuk trailer yang kemudian berujung tak Anda temukan di produk final sama sekali. Lagu adalah bagian tak terpisahkan dari video game.
Namun yang menarik, tidak kesemuanya memang didesain untuk menemani sebuah rilis game. Tak sedikit dari lagu-lagu ini sudah diciptakan terlebih dahulu dan kemudian diambil oleh sang developer / publisher lewat sistem lisensi untuk diadaptasikan ke dalam game yang mereka racik dalam beragam cara.
Beberapa didesain sebagai lagu pembuka atau penutup yang tentu saja memancing lebih banyak perhatian, namun tidak sedikit pula yang “sekedar” berujung menjadi lagu yang menemani trailer gameplay atau sinematik yang mereka gunakan untuk memperkenalkan si game kepada khalayak lebih umum. Untuk banyak game open-world, tak jarang ada puluhan lagu yang bisa dinikmati langsung dari sistem yang ada.Tetapi tak sediki pula lagu-lagu yang memang diciptakan khusus untuk satu game tertentu, dan kemudian dirilis ulang sebagai lagu terpisah di dalam album terbaru sang artis.
Lantas, dari semua lagu yang sempat menemani atau berada di dalam video game, terlepas apapun perannya, manakah yang menurut kami pantas mendapatkan predikat sebagai yang paling keren? Inilah versi JagatPlay:
-
Faye Wong – Eyes on Me [Final Fantasy VIII]
Hampir mustahil Anda tak pernah mendengar lagu ini sebelumnya. Kebijakan Squaresoft di kala itu untuk mulai meracik lagu pengiring untuk seri Final Fantasy, setidaknya dari seri kedelapan hingga kesepuluh memang melahirkan lagu yang begitu memorable. Namun di Indonesia, Eyes on Me sepertinya meraih popularitas yang paling tinggi. Kisah cinta antara Squall dan Rinoa begitu terkenalnya, hingga bukan tak mungkin mereka yang non-gamer atau awam sekalipun setidaknya pernah mendengar lagu yang satu ini. Jika Anda tumbuh besar dengannya, ini adalah tipe lagu dengan lirik yang tak akan bisa Anda hapuskan dari otak begitu saja.
-
Audrey Hepburn – Moon River [Bayonetta 2]
Banyak yang tak menyadari bahwa salah satu lagu yang menjadi kunci Bayonetta 2 adalah sebuah remix dari lagu klasik yang sudah sempat dinyanyikan oleh banyak penyanyi papan atas masa lampau, sekelas Andy Williams dan Frank Sinatra sekalipun. Benar sekali, kita berbicara soal Moon River. Walaupun kami pribadi masih lebih menyenangi versi original daripada versi Remix yang disuntikkan Platinum di Bayonetta 2, namun liriknya seolah merepresentasikan dengan baik pesona si “tante” penyihir tersebut.
-
Trivium – Shattering the Skies Above [God of War 3]
Game yang brutal juga butuh musik yang brutal pula. Band metal mana lagi yang lebih tepat untk merepresentasikan rasa haus darah Kratos selain Trivium. Menjadi salah satu konten dari album khusus God of War: Blood & Metal yang dirilis bersamaan dengan God of War III: Ultimate Edition di kala itu, Shattering the Skies akan membuat Anda merasakan atmosfer tanpa ampun yang harus dilalui Kratos, lewat musik, teriakan sang vokalis, dan lirik yang ia usung. \m/
-
Low Roar – Easy Way Out [Death Stranding]
Memasukkan lagu untuk sebuah game yang bahkan belum dilepas ke pasaran? Kami mengerti apa yang Anda pikirkan. Namun sulit untuk membantah, bahwa keputusan Kojima untuk menarik band yang hampir tanpa nama di awal – Low Roar untuk proyek teranyarnya, Death Stranding memang salah satu keputusan terbaik. Walaupun lagu untuk teaser perdananya – “I’ll keep coming” mungkin jauh lebih populer, namun lagu kedua yang dipilih Kojima – “Easy Way Out” yang digunakan untuk memperkenalkan keterlibatan Del Toro dan Mads Mikkelsen di dalamnya menurut kami, jauh lebih pantas untuk diacungi jempol.