Ada alasan yang kuat mengapa nama Crash Bandicoot memiliki identitas yang begitu kuat di industri game. Di kala keterbatasan isi “jeroan” Playstation pertama di masa lalu, Naughty Dog berhasil menghadirkan sebuah game action platformer tiga dimensi yang terhitung fenomenal. Mengusung kualitas visual yang ciamik di kala itu, ia juga mengusung animasi gerak yang cukup halus dengan desain level super menantang yang tak mudah untuk ditaklukkan begitu saja. Kerennya lagi? Kesuksesan seri pertama Crash Bandicoot kemudian diikuti dengan seri-seri lanjutan yang terus disempurnakan Naughty Dog. Kualitas dan popularitas yang bahkan membuat digadang sebagai “maskot” Playstation pertama, layaknya Sonic untuk SEGA dan Mario untuk Nintendo.
Sayangnya, popularitas ternyata tak menjamin bahwa “hidup” Crash akan terus berlanjut. Gameplay yang dinilai tak lagi relevan untuk gaming generasi saat ini yang kian terbuka dan kompleks akhirnya membuat kiprah maskot yang satu ini tenggelam begitu saja. Berakhir di era Playstation 2 dan tak lagi disentuh Activision di era Playstation 3, fans terus menyuarakan keinginan untuk melihatnya kembali dalam format visual yang lebih baik. Maraknya proses Remaster selama beberapa tahun terakhir dengan data penjualan menjanjikan akhirnya berujung memenuhi mimpi yang satu ini. Ditangani oleh Vicarious Visions, Crash Bandicoot kembali lahir dalam format lebih baik untuk Playstation 4 via Crash Bandicoot N. Sane Trilogy.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini sebenarnya? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang menawarkan sensasi nostalgia yang menggila? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Seperti nama yang ia usung – “Trilogy”, Crash Bandicoot N. Sane Trilogy merupakan bundle game remaster untuk tiga seri pertama Crash Bandicoot yang sempat dirilis di era Playstation pertama dahulu: Crash Bandicoot, Crash Bandicoot: Cortex Strikes Back, dan Crash Bandicoot Warped. Ketiga game ini sendiri dirilis dalam periode 1996 – 1998, yang berarti membuatnya berusia hampir 20 tahun lamanya. Activision sendiri menunjuk Vicarious Visions sebagai developer yang bertanggung jawab untuk proses Remaster yang satu ini, membangun segala sesuatunya kembali dari awal dengan menggunakan engine franchise mereka yang lain – Skylanders.
Crash Bandicoot sendiri menceritakan aksi seekor Bandicoot bernama Crash yang berusaha menghentikan ilmuwan gila yang menciptakannya – Dr. Neo Cortex dan sang asisten, Dr. Nitrus Brio. Di seri pertama, dimana Crash baru menemukan “kesadarannya”, ia berusaha meyelamatkan hasil eksperimen lain yang ia anggap sebagai kekasihnya – Tawna. Berhasil melakukannya, Cortex tentu tak berhenti begitu saja. Di seri kedua, ia menemukan fakta bahwa ada varian kristal bersinar yang bisa membantunya untuk menciptakan senjata yang cukup kuat untuk mencuci otak semua orang di dunia. Sesuatu yang tentu saja berhasil digagalkan kembali oleh Crash.
Pertarungan Crash melawan semua binatang hasil eksperimen Cortex ternyata tak berhenti di sana saja. Setelah event kemenangannya yang terakhir, Crash ternyata secara tidak sengaja berhasil “melepas” sebuah kekuatan jahat yang mengendalikan Cortex bernama UKA UKA. Benar sekali, ia merupakan saudara lalim dari AKU AKU, yang selama ini membantu Crash Bandicoot dalam petualangannya. Crash kini pun terpanggil untuk menghentikan aksinya dengan mencari Gem dan Crystal yang tersebar di begitu banyak ruang dan waktu yang berbeda menggunakan mesin waktu yang ada. Menghasilkan salah satu game platformer terbaik yang pernah diciptakan.
Lantas, mampukah Crash menghentikan aksi Cortex dan kroni-kroninya? Seperti apa juga tantangan yang harus ia hadapi untuk kembali mengurung UKA UKA? Anda bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, tentu saja dengan mencicipi Crash Bandicoot N. Sane Trilogy ini.