Mereka mungkin membungkusnya dengan begitu banyak mini game dan memberikan sedikit latar belakang cerita untuknya, namun sebagian besar gamer tahu dengan pasti apa yang hendak ditawarkan Team Ninja dan Koei Tecmo dengan Dead or Alive Xtreme 3. Mereka seolah mengerti bahwa mereka merupakan salah satu developer dengan library karakter wanita paling menarik di industri game. Setiap dari mereka mungkin tak terlihat realistis, namun menawarkan desain yang akan terus membuat mata Anda termanjakan. Bagaimana jika semua sensualitas dan desain pakaian yang mereka tawarkan sebagai DLC di Dead or Alive 5 mengalami eskalasi di sebuah seri spin-off yang memang menjadikan itu fitur utama yang dijual? Jawaban dari skenario seperti inilah yang ditawarkan oleh seri Dead or Alive Xtreme, termasuk sang seri ketiga yang akhirnya dirilis untuk Playstation 4 dan PS Vita.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mengerti apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Kami secara gamblang menyebut bahwa game ini memang tak menjadikan bola voli ataupun aktivitas apapun yang ia tawarkan sebagai alasan untuk meliriknya. Hampir semua gamer, termasuk kami, membeli game ini dengan harga mahal untuk satu alasan yang sama – melihat karakter-karakter wanita Dead or Alive dengan pakaian renang khas mereka masing-masing. Implementasi Soft Engine 2.0 juga berhasil membuat game ini tampil seperti sebuah game generasi saat ini, lengkap dengan rangkaian fitur baru yang seperti bisa Anda prediksi, memang menjadikan sensualitas sebagai nilai jual. Namun pertanyaannya tentu saja satu, seberapa pantas sebenarnya game yang satu ini menyita waktu dan uang Anda?
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead or Alive Xtreme 3 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang tak berbeda dengan sebuah festival pakaian renang? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Plot? Percaya atau tidak, Dead or Alive Xtreme 3 tentu punya dasar cerita untuk membuat aksi 9 karakter wanita terbaik franchise game fighting ini memang punya alasan kuat untuk berada di satu tempat yang sama dan bersenang-senang. Dan seperti halnya dua seri sebelumnya, Zack kembali bertanggung jawab untuk menyediakan tempat bagi mereka untuk lepas dari penat konflik mereka masing-masing.
Jika Anda bertanya mengapa hanya ada 9 karakter perempuan yang tersedia di DOAX3 terlepas dari begitu banyak karakter wanita di seri game fighting-nya? Karakter yang masuk di versi final merupakan hasil dari proses “polling” yang dilakukan oleh Team Ninja sendiri yang merilis beberapa wallpaper berbayar dengan 9 karakter paling populer yang diminati untuk jadi karakter playable di DOAX 3. Sementara mereka yang tak berhasil “menjual” wallpaper sebanyak 9 karakter yang lain otomatis tereliminasi dan tak masuk ke daftar karakter playable. Team Ninja dan Koei Tecmo sendiri mengklaim bahwa mereka tak akan merilis karakter-karakter tak lolos ini sebagai DLC di masa depan. Sebuah janji yang memang masih mereka pegang saat review ini ditulis.
Masing-masing karakter dari 9 karakter di DOAX 3 ini memang punya motivasi mereka sendiri-sendiri untuk berlibur di Zack Island yang baru. Momiji berlibur karena permintaan Ryu Hayabusha yang memintanya untuk beristirahat sebentar dari sesi latihan, Helena sekedar rindu rasanya liburan, Nyotengu secara misterius tiba-tiba terdampar dan kehilangan sayanpnya, Kokoro berusaha mengalihkan perhatian dari kekalahannya di turnamen Dead or Alive, hingga Ayane yang ingin ke Zack Island sekedar untuk menguntit Kasumi yang juga berangkat ke sana. Masing-masing dari mereka punya latar belakang cerita sendiri. Pentingkah? Sejauh ini tidak. Karena pada akhirnya, terlepas dari apapun motivasi yang mereka usung, Anda akan berhadapan dengan skenario yang sama.
Setiap karakter wanita ini akan punya 14 hari untuk berlibur, yang masing-masing terbagi ke dalam tiga waktu berbeda. Di hari ke-14, mereka akan pulang kembali ke aktivitas mereka masing-masing dan performa Anda untuk membuat mereka menikmati masa liburan tersebut akan dinilai. Tak ada pertarungan penuh darah, kombo mematikan, atau tubuh yang lebam di sini. Hanya ada tawa, canda, dan festival pakaian renang.