Siapa yang mengira bahwa konsep yang ditawarkan From Software untuk franchise Dark Souls-nya bisa berujung menjadi sebuah proyek action RPG dengan tingkat popularitas yang luar biasa? Keputusan untuk bergerak melawan alur mainstream terbayar manis, menjadikannya sebagai salah satu game dengan tingkat kesulitan yang paling menantang sekaligus paling adiktif di industri game saat ini. Ia tidak bisa diselesaikan dengan hanya sekedar menyerang membabi buta. Butuh usaha ekstra untuk mengenal tingkah laku setiap lawan yang Anda temui, mencari celah untuk menyerang bali, gerakan penuh presisi, dan memastikan diri untuk tidak mati. Berangkat dari kekuatan franchise inilah, tidak mengherankan jika banyak gamer yang mengantisipasi kehadiran Bloodborne – proyek eksklusif From Software untuk Playstation 4.
Kesan Pertama
Secara garis besar, Anda yang sudah mengikuti franchise Souls dari platform generasi sebelumnya atau PC tidak akan kesulitan untuk menguasai mekanik dasar Bloodborne ini. Menawarkan tantangan dan tuntutan yang serupa, setiap musuh muncul sebagai potensi kematian yang tidak bisa dianggap remeh. Menghindar, menyerang dari sisi samping, sembari memerhatikan beragam indikator di layar akan jadi kunci jawaban untuk menundukkan game ini, perlahan namun pasti. Walaupun demikian, tentu saja ada beberapa hal yang membuat Bloodborne berbeda daripada Souls. Kita tidak hanya sekedar membicarakan kualitas visual yang lebih ciamik serta tema dunia-nya yang lebih bergerak ke arah gothic.
Ada beberapa hal yang membuat Bloodborne terasa berbeda. Sebagai awal? Animasi gerakan dan ritme pertempuran yang bergerak jauh lebih halus dan cepat. Selain itu, sang karakter utama juga dipersenjatai dengan sebuah pistol untuk memberikan damage ekstra bagi musuh dari jarak jauh atau sekedar menarik perhatian mereka. Pistol juga berfungsi sebagai alat “Parry” yang akan merontokkan pertahanan musuh ketika mereka menyerang di timing tertentu. Sisanya? Anda akan menemukan game dengan tingkat kesulitan yang tidak berbeda. Musuh raksasa, bergerombol, dan tidak mengenal ampun akan menguji batas mental Anda hingga ke titik terburuk.
Pada akhirnya? Anda akan mulai harus membiasakan diri dengan kematian. Satu jam awal permainan kami, kami sendiri bahkan terpaksa menelan lebih dari 30 kematian dengan progress cerita yang begitu minim. Tulisan “You Died” menjadi pemandangan yang begitu umum, dan siap mengunci Anda dari semua sudut yang ada. Namun terlepas dari semua kesulitan yang ia lemparkan, seperti halnya Souls, Bloodborne tampil begitu adiktif. Mengapa? Karena jauh di dalam lubuk hati Anda yang terdalam, Anda sangat mengerti, bahwa game ini tidaklah mustahil untuk diselesaikan. Bahwa setiap kematian yang Anda hadapi biasanya mengakar pada keteledoran, ketidaksabaran Anda ketika beraksi, dan kegagalan untuk membaca gerakan musuh. Tidak lebih.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, yang tampaknya akan memakan waktu cukup lama, izinkan kami melemparkan serangkaian screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal apa yang ditawarkan oleh Bloodborne ini. Satu yang pasti, kami secara resmi menyatakan bahwa kami benar-benar teradiksi dengan game yang satu ini!
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!