Gamer mana yang tidak menantikan kehadiran Assassin’s Creed Unity di tahun 2014 ini? Setelah performa Black Flag yang berhasil menciptakan pengalaman bermain yang cukup inovatif dan adiktif di saat yang sama, antisipasi terhadap seri terbaru – Unity tentu saja tinggi. Apalagi Ubisoft selama ini mengklaimnya sebagai seri perdana untuk platform generasi terbaru dengan optimalisasi perangkat keras yang lebih maksimal. Performa Playstation 4, Xbox One, dan PC yang lebih kuat dan absennya rilis di platform generasi sebelumnya berarti kesempatan untuk menciptakan sebuah dunia Assassin’s Creed yang baru tanpa lagi menahan diri. Menjadikan Revolusi Perancis sebagai setting utama, kesempatan untuk mencicipi Assassin’s Creed Unity secara langsung akhirnya tiba. Namun sayangnya, impresi pertama yang ia tawarkan ternyata tidak se-luar biasa yang dibayangkan.
Kesan Pertama
Sebagai sebuah game yang diklaim ditujukan untuk platform generasi terbaru, Assassin’s Creed Unity memang tampil cukup memesona secara visual, terutama dari kualitas desain kota dan tata cahaya yang ia tawarkan. Klaim bahwa ia akan menawarkan setting paling luas dan padat di sepanjang sejarah franchise ini terbukti nyata. Paris terlihat menawan dengan landmark-landmark ikoniknya yang dipresentasikan dengan penuh detail, di tengah siraman cahaya yang terasa begitu halus dan tepat. Ditambah dengan kesempatan untuk menjelajahi sisi interior banyak bangunan yang ada, AC Unity menawarkan sebuah dunia yang belum pernah ada di seri Assassin’s Creed sebelumnya. Apalagi Ubisoft juga menyuntikkan ribuan NPC untuk mewakili kondisi Revolusi Perancis yang lebih tepat.
Namun sayangnya, keputusan ini ternyata berakhir menjadi bencana tersendiri. Dunia luas, dengan ekstra ruang interior, dan ribuan NPC yang bisa dimuat dalam satu layar berarti memaksa PC atau konsol melakukan proses rendering yang tidak ringan. Sebagai hasilnya, framerate menjadi indikator yang tidak bisa dipastikan. Diklaim berjalan di 30fps 900p, AC Unity versi PS4 yang menjadi basis preview kami ini, berjalan tidak stabil. Kami bahkan sempat mengalami permainan yang patah-patah karena framerate super rendah ketika memasuki Notre Dame untuk pertama kalinya. Ubisoft juga terbukti tidak melakukan pemograman yang mumpuni untuk AI para NPC dan musuh yang ada. Beberapa glitch seperti penduduk kota yang melayang atau AI musuh yang tidak mengenali Anda sebelum terlalu dekat jadi catatan tersendiri.
Bagian yang paling buruk? Ubisoft seolah kehilangan akal sehat mereka. Ada beberapa peti berisikan harta karun yang menuntut Anda untuk mengunduh aplikasi mobile AC Unity supaya bisa dibuka. Ubisoft juga menyuntikkan mekanisme microtransactions untuk membeli senjata, equipment, dan proses upgrade. Sebuah praktik yang tentu saja sangat disayangkan, mengingat harga jualnya yang sudah masuk dalam kategori harga sebuah game AAA. Membayar penuh dan masih berhadapan dengan microtransactions? Tidak ada hal lagi yang lebih menyebalkan bagi seorang gamer.
Ubisoft juga menyuntikkan beberapa mekanik gameplay eksplorasi dan pertempuran yang baru, selain beragam equipment yang kini akan mempengaruhi kemampuan Arno – sang karakter utama secara langsung. Salah satu yang paling signifikan adalah kemampuan untuk melakukan parkour untuk turun, dan tidak hanya naik. Namun seperti masalah yang kami sebut sebelumnya, sistem ini juga belum sempurna. Tidak jarang parkour turun Anda justru berakhir membuat diri Anda tersangkut atau melahirkan gerakan yang terlihat absurd. Sistem pertempuran untungnya, terasa lebih sempurna dan menantang dibandingkan seri-seri sebelumnya. Bagian terbaiknya mengakar pada luas wilayah yang kini juga diakomodasi oleh segudang side mission yang bahkan cukup membuat Anda sibuk tanpa henti, melupakan sang cerita utama.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review nantinya, izinkan kami melemparkan screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran. Semoga saja, sebelum proses review meluncur nanti, Ubisoft sudah siap dengan patch kedua untuk setidaknya, menyelesaikan beberapa masalah yang harus diakui, cukup mencederai pengalaman bermain yang seharusnya lebih menggugah.
Patch it fast, Ubisoft!
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!