Kejutan demi kejutan, khusus untuk gamer PC. Setelah sempat diumumkan akan tampil sebagai game eksklusif Xbox One, beberapa game raksasa yang begitu diimpikan tersebut ternyata mampir ke PC. Tidak hanya Dead Rising 3 dari Capcom saja yang menempuh proses tersebut, game teranyar dari developer yang selama ini memang terkenal lewat kemampuan visualnya – Crytek juga menempuh proses yang sama. Game andalan mereka – Ryse: Son of Rome yang sempat diposisikan Microsoft sebagai demo performa visual Xbox One akhirnya ikut hijrah. Setelah penantian yang cukup lama, kesempatan untuk menjajal game ini pun terbuka. Sebuah port, seperti yang diklaim oleh Crytek, tidak main-main.
Kesan Pertama
Crytek adalah visual, asosiasi yang satu ini memang tidak berlebihan. Terlepas dari beberapa judul game yang memang tidak seberapa menarik di sisi gameplay, Crytek jarang gagal menawarkan game yang mampu memastikan mata Anda termanjakan secara maksimal. Dan atas alasan yang sama pulalah, kehadiran Ryse: Son of Rome ke PC menjadi sesuatu yang sangat diantisipasi. Ini menjadi kesempatan pertama bagi gamer PC untuk menjajal varian CryEngine terbaru (yang sudah tidak lagi mengusung nomor) setelah Crysis 3 yang memesona. Kesempatan untuk mencicipi masa historis kejayaan Kekaisaran Roma menjadi nilai jual tersendiri? Hasilnya, Luar biasa! Kami sendiri bahkan cukup yakin untuk melemparkan predikat sebagai game PC dengan visual terbaik sejauh ini untuk Ryse: Son of Rome. Dari sekedar eksplorasi, battle, hingga cut-scene, Ryse: Son of Rome menawarkan kualitas grafis dalam skala yang belum pernah Anda nikmati sebelumnya. CryEngine, untuk kesekian kalinya, memperlihatkan tajinya sebagai engine generasi baru yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sayangnya, pesona kualitas visual tersebut tidak sebanding dengan mekanik gameplay yang ditawarkan. Sebagai game third person action, sebagian besar aksi karakter utama Anda akan lebih banyak diwarnai dengan sekedar mengayunkan pedang, memukul dengan shield, melakukan counter, dan akhirnya mengeksekusi serangan dengan pendekatan sinematik yang luar biasa. Berulang-ulang, dari awal hingga akhir permainan. Di beberapa titik, Anda memang berkesempatan untuk mencicipi aksi yang lebih “epik”, dimana Anda berperan sebagai pemimpin pasukan. Namun terasa sebagai sesuatu yang inovatif atau berbeda secara signifikan? Sayangnya tidak. Mencicipi gameplay Ryse: Son of Rome setelah Shadow of Mordor yang luar biasa, seperti menapak beberapa langkah ke belakang dan terperangkap pada mekanik mainstream yang tidak terlalu menarik.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, terutama mode multiplayer yang belum kami jajal sama sekali, izinkan kami melemparkan segudang screenshot di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran mengapa kami, JagatPlay, dengan berani menyebutnya sebagai game PC dengan visual terbaik sejauh ini. Semua gambar ini kami ambil dengan setting mentok kanan di resolusi 1080p. Ryse: Son of Rome PC memang memungkinkan Anda mencicipi resolusi dan tekstur lebih tinggi, namun kami memutuskan untuk mensimulasikan kondisi yang mungkin masih bisa dicapai oleh sebagian besar gamer saat ini.
This game is really gorgeous!
PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!