Lords of the Rings boleh terbilang sebagai salah satu karya yang seringkali diadaptasikan oleh industri hiburan modern. Semesta kompleks yang diciptakan Tolkien ini tidak hanya dilahirkan kembali dalam wujud sebuah film Hollywood berbudget besar yang epik, tetapi juga video game. Menariknya lagi, pendekatan berbeda terus dilakukan, melahirkan varian game Lords of the Rings dari beragam genre, dari sekedar action hack and slash, RPG, MMO, hingga MOBA sekalipun. Pendekatan baru ditawarkan oleh developer dari seri game FPS ternama F.E.A.R – Monolith. Lewat proyek Middle-earth: Shadow of Mordor, mereka menjajal sebuah konsep Lords of the Rings yang berbeda dan unik di saat yang sama.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah punya sedikit gambaran tentang konsep seperti apa yang ditawarkan oleh Shadow of Mordor ini. Dilepas begitu saja di medan pertempuran Mordor yang berbahaya, gamer memang sudah diberi kebebasan untuk melakukan eksplorasi dengan optimal sejak awal permainan. Mekanik pertempuran yang intuitif dan mungkin terasa familiar untuk gamer yang sempat menjadi seri Batman Arkham di masa lalu menjadi nilai jual tersendiri. Didukung dengan kualitas visual yang cukup memanjakan mata, Shadow of Mordor berhasil menawarkan kesan pertama yang begitu kuat. Apalagi implementasi Nemesis System-nya yang terhitung luar biasa.
Lantas, bagiamana dengan performa game ini secara keseluruhan? Mengapa kami menyebutnya sebagai salah satu game open-world terbaik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Selamat datang di Mordor, dimana keputusasaan, kegelapan, dan kematian menjadi satu-satunya jalan untuk “menikmati” hari. Tidak ada yang lebih mengerti konsep ini tampaknya, selain Talion – seorang Ranger dari Gondor yang ditugaskan untuk menjaga dan mengawasi Black Gate. Middle-earth memang tengah berada dalam kondisi berbahaya setelah Sauron, perlahan namun pasti, mulai menghimpun kekuatan pasukan baru yang sebagian besar berisikan para Orc dan Uruk Hai. Malang nasib bagi Talion, ini juga menjadi akhir dari hidup bahagianya.
Menjadi target serangan dari tiga orang petinggi pasukan Sauron – The Black Captains yang beranggotakan Hammer of Sauron, Tower of Sauran, dan Black Hand of Sauron, Talion harus berjuang untuk memastikan dua orang yang paling ia cintai, sang istri – Loreth dan anak – Dirhael selamat dari invasi mengejutkan yang satu ini. Talion dikurbankan dalam sebuah ritual untuk memanggil raja para Elf – Celebrimbor yang akan memiliki peran signifikan untuk membantu perang yang dikobarkan Sauron. Namun alih-alih bergabung dengan The Black Captain, Celebrimbor justru merasuk ke dalam tubuh Talion, membuatnya selamat dari kematian. Namun sebagai konsekuensinya, Celebrimbor pun kehilangan ingatan masa lalunya. Tidak ada yang bisa menjelaskan mengapa Sauron begitu menginginkan dirinya.
Berbagi satu tubuh yang sama, baik Talion dan Celebrimbor pun berangkat menunaikan tugas suci mereka. Misi utama Talion sudah begitu jelas, mencari para The Black Captains dan menghabisi ketiga-tiganya. Sementara Celebrimbor berusaha menemukan kembali identitas dirinya dan tentu saja alasan, mengapa ia terlihat dan terdengar begitu signifikan bagi rencana Sauron untuk menguasai Middle-Earth.
Namun perjuangan mereka tentu saja tidak akan mudah. Ribuan pasukan Orc dan Uruk Hai sudah menunggu, menjadi penghalang antara Talion dan The Black Hand of Sauron.
Lantas, mampukah Talion menyelesaikan misi balas dendamnya? Siapa pula Celebrimbor ini dan mengapa ia begitu penting di mata Sauron? Ancaman seperti apa yang harus mereka hadapi di sepanjang perjalanan? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut tentu saja bisa Anda jawab dengan memainkan Shadow of Mordor ini.