Sebuah genre yang tengah menemukan kembali posisinya di industri game, platformer memang kembali menjadi primadona yang kian merangkak naik, apalagi dengan posisi developer indie yang tengah menguat. Lahir sebagai salah satu genre yang mendukung eksistensi industri game sejak kelahirannya, platformer memang selalu terlihat sangat sederhana dan mungkin tidak menarik jika dibandingkan dengan lompatan gameplay game-game saat ini yang jauh lebih kompleks. Anda terkadang hanya diminta untuk melompat lincah dari satu platform ke platform lain sembari menghancurkan musuh yang berpotensi berbahaya, yang terkadang juga dapat dengan mudah ditundukkan. Walaupun demikian, sama sekali tidak ada alasan untuk meremehkan genre lawas yang satu ini.
Karena dengan popularitas yang semakin merangkak naik dan keseriusan developer yang bertanggung jawab di belakangnya, tidak sedikit game bergenre platformer yang berhasil menawarkan pengalaman gaming yang bahkan jauh lebih baik daripada game-game “serius” lainnya. Contoh yang paling valid? Rayman Legends. Diperkuat dengan engine keren Ubisoft – UbiArt Framework, Rayman Legends membuktikan bahwa genre platformer yang dibangun dengan serius mampu menawarkan sesuatu yang mungkin sudah lama dilupakan dari industri game – pengalaman bermain yang seru dan menyenangkan di saat yang sama. Keseriusan ini dibangun di atas intergrasi banyak elemen yang berhasil saling melengkapi, dari desain karakter, dunia, musik, level, hingga mekanik yang ada. Namun Rayman Legends hanyalah satu nama, sementara di sudut dunia yang lain – di negeri matahari terbit Jepang, Nintendo secara konsisten menawarkan hal tersebut.
Wii U memang bukanlah produk platform gaming yang secara performa bisa dibanggakan. Bahkan dari semua konsol yang menyebut diri mereka sendiri sebagai “generasi baru”, lompatan Wii U dibandingkan dengan konsol generasi sebelumnya Sony dan Microsoft tidak terhitung signifikan. Semakin dijauhin developer pihak ketiga, Nintendo kembali bergantung pada franchise first party mereka – termasuk sang ujung tombak yang tidak pernah mengecewakan – Mario. Setelah penantian yang cukup lama, Nintendo Wii U akhirnya mendapatkan Super Mario 3D World yang akhirnya memuat petualangan Mario dalam definisi tinggi dan framerate yang nyata. Namun bukan itu satu-satunya pesona game yang satu ini. Lewat proyek inilah, Nintendo membuktikan bahwa mereka adalah “raja” game platformer yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Super Mario 3D World ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game platformer terbaik?
Plot
Seperti halnya game-game Mario sebelumnya, Anda tentu saja akan berperan sebagai karakter-karakter ikonik yang sudah menjadi legenda tersendiri di industri game ini. Anda hampir tidak mungkin memainkan sebuah game Mario yang hadir tanpa eksistensi Mario, Luigi, Toad, dan Peach. Begitu juga dengan Super Mario 3D World di Nintendo Wii U ini.
Empat sekawan yang tengah menikmati indahnya Mushroom Kingdom ini ternyata dikejutkan dengan munculnya sebuah pipa transparan misterius di tengah perjalanan. Sebuah peri berwarna hijau bernama – Sprixie muncul yang sayangnya, langsung disergap oleh sang nemesis utama – Bowser. Melarikan diri melalui pipa misterius yang sama, keempat sekawan ini tentu saja berusaha menyelamatkan sang peri dan menghentikan aksi Bowser. Mario, Toad, Luigi, dan Peach pun terdampar di Sprixie Kingdom – sebuah dunia yang belum pernah mereka singgahi sebelumnya. Usaha untuk kembali menghancurakn ambisi Bowser pun dimulai.
Lantas, berhasilkah empat sekawan ini menyelamatkan Sprixie dan enam peri lainnya yang terkurung? Petualangan seperti apa yang menanti mereka? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda temukan dengan memainkan Super Mario 3D World ini.