Kualitas game indie yang semakin solid, tidak ada lagi kalimat yang lebih tepat untuk menjelaskan apa yang telah berhasil dicapai developer Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini. Bahwa banyak developer lokal yang mulai memahami potensi mereka, mengeksplorasi beragam opsi yang rasional untuk mewujudkan kreativitas mereka dalam pengalaman interaktif yang seru dan menyenangkan, dan bereksperimen dengannya. Hasilnya berujung pada produk yang tidak hanya pantas dibanggakan saja, tetapi juga buah bibir di komunitas gamer luar Indonesia. Salah satu publisher yang secara konsisten melakukan hal tersebut? Tentu saja, Toge Productions. Perusahaan sama yang akhirnya meluncurkan game rogue-like teranyar mereka ke pasaran, Rising Hell.
Dikembangkan oleh studio asal Kediri – Tahoe Games, Rising Hell memang sudah eksis cukup lama. Ia selama ini tersedia dalam format Early Access untuk PC, dengan konsistensi pembenahan dan suntikan konten untuk pelan tapi pasti, membuatnya tampil sebagai game rilis penuh. Kini setelah penantian yang lama, Rising Hell akhirnya masuk ke versi komersial yang seharusnya. Selain tersedia untuk PC, ia juga akan dirilis untuk Playstation 4, Xbox One, dan juga – Nintendo Switch. Tidak ada lagi momen yang lebih tepat untuk membuktikan dengan mata kepala Anda sendiri, seberapa jauh developer Indonesia sudah bergerak maju.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rising Hell ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang mencerminkan kondisi “melompat lebih tinggi”? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
[caption id="attachment_127368" align="aligncenter" width="1920"]
Rising Hell masih datang dengan pendekatan narasi rogue-like bergaya "lawas".[/caption]
Genre rogue-like memang tengah kedatangan tren baru. Lewat game seperti HADES dan RETURNAL, sisi narasi yang di awal hanya disajikan sekilas untuk memberikan sedikit alasan mengapa Anda harus bertarung atau punya kemampuan untuk terus hidup kembali, kini terintegrasi dalam alur lebih dinamis yang terikat pada sistem kebangkitan-kematian yang ia usung. Hasilnya adalah penyampaian lebih banyak informasi terkait plot yang tetap terasa tumbuh dan misterius di saat yang sama. Rising Hell sayangnya, masih mengikuti pakem game rogue-like lawas.
Anda akan berperan sebagai Arok, seorang ksatria bersenjatakan Hellsbane, sebuah lengan yang mampu menghancurkan para iblis yang untuk alasan tertentu, berambisi untuk memanjat neraka yang menjulang tinggi ke atas. Di dalamnya memuat begitu banyak jenis iblis yang sepertinya tak ragu untuk menghalangi aksi Anda dan tak ragu menghabisi Anda tanpa rasa ampun. Satu informasi yang jelas hanyalah eksistensi Lucifer – seorang iblis legendaris yang juga terkurung di neraka yang sama setelah berhasil ditundukkan oleh para ksatria surga di masa lalu.
[caption id="attachment_127369" align="aligncenter" width="1920"]
Dibekali dengan senjata bernama Hellsbane, Anda siap "memanjat" neraka.[/caption]
[caption id="attachment_127370" align="aligncenter" width="1920"]
Tantangan seperti apa yang harus dilalui Arok dkk?[/caption]
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi para Arok? Apa pula motivasinya untuk memanjat neraka yang buas dan penuh dengan iblis ini? Tantangan seperti apa yang menantinya? Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Rising Hell ini.