Digimon atau Pokemon? Dengan hanya melemparkan satu pertanyaan yang sederhana ini, Anda akan dengan mudah mulai memicu perdebatan panas di masa lalu. Gamer yang tumbuh dengan platform Nintendo dan secara konsisten mencicipi generasi terbaru tentu akan langsung memilih Pokemon sebagai franchise “monster” andalan mereka. Sementara gamer yang lebih terpaku dengan layar televisi Indonesia di kala itu, akan tak ragu menjawab Digimon sebagai franchise yang lebih keren. Namun sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, Pokemon lah yang terus bisa bertahan melawan zaman dengan popularitas anime dan manga yang tidak pernah padam. Sementara Digimon, mau tidak mau harus diakui, mulai tergeser. Namun bukan berarti, ia berhenti berdenyut begitu saja.
Game-game yang menjadikan Digimon sebagai tema utama dengan Bandai Namco sebagai bendera raksasa yang berdiri di belakangnya memang masih sering Anda temui, dengan pendekatan gameplay yang berbeda pula. Salah satu yang cukup menjanjikan di tahun 2015 yang silam adalah Cyber Sleuth yang menghadirkan pendekatan yang secara mengejutkan, adalah sebuah format JRPG klasik turn-based berbasiskan kota urban Jepang sebagai setting utama. Kini di tahun 2018 awal, kita disambut dengan sebuah kisah ekstra yang berjalan berdampingan dengan Cyber Sleuth yang mendapatkan ekstra nama “Hacker’s Memory” di belakangnya.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Digimon Story – Cyber Sleuth: Hacker’s Memory ini? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai game “dijitak monster” selain keinginan untuk sedikit berkelakar? Review ini akan membahasnya lebih dalam.
Plot
Anda yang sempat mengikuti game-game rilis Bandai Namco sepertinya tidak akan asing lagi dengan nama “Cyber Sleuth” yang memang sempat dilepas di tahun 2015 silam. Benar sekali, seperti yang Anda prediksi, Hacker’s Memory yang akan kita bicarakan ini akan mengambil sebuah timeline terpisah dari kisah original Cyber Sleuth itu sendiri. Menawarkan perspektif cerita yang baru, lebih banyak digimon untuk dimainkan, dan tentu saja – fitur gameplay ekstra lainnya. Berita baiknya? Sebagai gamer yang tidak pernah mencicipi Cyber Sleuth sebelumnya, Hacker’s Memory bisa dipandang sebagai sebuah game baru berdiri sendiri yang punya alur cerita solid dan jelas.
Di dunia masa depan, teknologi digitalisasi memang tidak lagi bisa dipisahkan dari hidup manusia. Hingga pada batas bahwa manusia bisa meracik Avatar-nya sendiri dan bersosialisasi lewat sebuah situs bernama EDEN. Begitu pentingnya EDEN itu sendiri, hingga peran Avatar ini bukan lagi sekedar main-main belaka. Di lingkungan sosial, peran Avatar Anda di EDEN dianggap mewakili seberapa “sehatnya” fungsi Anda sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri. Orang-orang yang menggunakan Avatar yang palsu atau milik orang lain, mereka yang juga berupaya meretas EDEN untuk alasan apapun, dipandang sebagai bibit kriminal yang harus diawasi.
Lantas, bagaimana jika akun EDEN Anda dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab? Hal inilah yang harus dipikul oleh sang karakter utama, seorang remaja sekolah bernama Keisuke. Ia mendapatkan cemoohan dan kecurigaan dari lingkungan sekitar semata-mata karena ia menggunakan Avatar kedua setelah akunnya dicuri. Tidak terima dengan hal ini, Keisuke pun berupaya untuk mencari siapa pihak yang sebenarnya bertanggung jawab. Namun proses penyelidikan di dunia maya itu sendiri bukanlah hal yang mudah. Mengapa? Karena para hacker saat ini punya senjata baru untuk tidak hanya meretas, tetapi juga melindungi diri mereka sendiri. Senjata tersebut, adalah Digimon.
Tidak ada yang tahu bagaimana Digimon bisa muncul di EDEN, siapa mereka, dan darimana pula mereka berasal. Satu yang pasti, mereka dijadikan “senjata” yang efektif oleh para hacker untuk beragam aksi peretasan di dalam EDEN. Keisuke yang kelabakan di kala itu untungnya, diselamatkan oleh kelompok hacker baik hati yang dibangun untuk melindungi EDEN – Hudie. Seperti yang bisa diprediksi, Keisuke pun bergabung ke dalam organisasi dengan jaket warna biru yang satu ini. Bersama dengan tiga teman lainnya: Erika Mishima, Ryuji Mishima, dan Imai Chitose. Keinginan mereka untuk melindungi EDEN dan melakukan investigasi atas beragam tindak pencurian akun ternyata membawa mereka ke misteri yang lain.
Pelan tapi pasti, dunia digital mulai masuk ke dalam dunia nyata untuk alasan yang tidak bisa dimengerti. Fenomena terjadi di sekitar Hudie dan melibatkan sebuah entitas yang sama sekali bukan manusia dan bukan pula Digimon. Sesuatu yang mereka sebut sebagai “Eaters”. Dengan kemungkinan terkaitnya beragam kasus kejahatan di EDEN dengan para Eaters ini, Hudie pun memulai aksi mereka. Namun tentu saja, Hudie bukan satu-satunya kelompok hacker di dunia digital yang satu ini.
Lantas, apa itu Eaters? Mampukah Hudie menyelamatkan EDEN dari ancaman misterius yang terjadi? Lantas, siapa pula sosok hacker bernama “K” yang secara konsisten memberikan informasi pada Keisuke soal kejahatan yang terjadi? Anda harus memainkan Cyber Sleuth: Hacker’s Memory ini untuk mendapatkan jawabannya.