Quantcast
Channel: Features – Jagat Review
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1742

10 Game Raksasa Paling Meragukan di 2018!

$
0
0

Skeptis tampaknya menjadi sikap rasional dan sangat normal untuk dimiliki oleh gamer tahun ini, apalagi setelah melihat apa yang terjadi di industri game selama 2017 silam. Tahun lalu  memang menawarkan banyak hal menarik, terutama dari sisi jumlah game yang akhirnya mulai tidak menahan diri dan tampil habis-habisan di platform generasi terbaru. Sayangnya, ia juga diwarnai dengan begitu banyak kekecewaan. Dari rilis game yang terasa belum selesai, konten yang ternyata berujung tidak seperti yang dijanjikan, hingga kebijakan para publisher yang terlihat jelas hanya menginginkan uang. Terlepas dari harapan besar kita untuk tidak menemukan kasus yang sama lagi di tahun 2018 ini, tetap ada rasa ragu yang begitu kuat muncul dalam hati.

Tahun 2018 menawarkan begitu banyak game raksasa. Beberapa bahkan datang dari proyek yang sebelumnya seharusnya meluncur di tahun 2017, namun ditunda dengan beragam alasan yang ada. Janji dan klaim melayang di sana sini, berusaha membangun identitas bahwa setiap darinya akan lahir sebagai sebuah proyek unik dan berbeda, dengan kualitas yang pantas untuk dicicipi sejak hari pertama rilis. Namun berangkat dari apa yang kita pelajari di tahun 2017 silam, gamer seharusnya sudah mulai tidak langsung percaya dengan semua janji yang berpotensi kosong ini.

Dari semua yang dikabarkan akan dirilis di tahun 2018 ini, game apa saja yang berpotensi lahir sebagai game yang mengecewakan dengan kualitas berada di bawah ekspektasi dan hype yang sudah terbangun? JagatPlay merangkum 10 game yang kami anggap, paling meragukan di tahun 2018 ini:

10. BlazBlue: Cross Tag Battle

Sepak terjang Arc System Works sebagai salah satu developer game fighting terbaik di industri game sepertinya tidak perlu lagi diragukan. Hampir semua game fighting yang mereka tangani berada dalam kualitas mengagumkan yang bahkan membuatnya, tidak pernah lepas sebagai salah satu game yang dipertandingkan di turnamen e-Sports fighting – EVO. Namun sayangnya, gelombang keraguan merasuk di proyek teranyar yang mereka racik – BlazBlue: Cross Tag Battle yang akan mempertemukan karakter all-star dari franchise yang sempat mereka tangani di masa lalu, termasuk RWBY dan Persona. Masalah utamanya? Tentu terletak pada skema DLC mereka yang membingungkan. Memastikan akan membawa 40 karakter sebagai roster total, Arc System Works memastikan bahwa 20 di antaranya akan berakhir jadi DLC berbayar. Ini tentu saja kemungkinan membuat komunitas terbagi dengan cepat, gelombang protes untuk gamer yang tidak setuju dengan kebijakan yang diambil, dan pembicaraan yang melenceng dari kualitas yang potensial. Ini bisa membuat gamer tidak lagi tertarik dengan BlazBLue itu sendiri.

9. Code Vein

Apa yang sebenarnya dikejar oleh Code Vein? Siapa sebenarnya pasar game yang satu ini? Ini mungkin pertanyaan yang langsung mengemuka ketika melihat wujud game yang memang sejak awal pengenalannya, memang dipastikan akan memuat tingkat kesulitan yang mirip dengan seri Souls. Apakah ia menargetkan gamer penggemar seri Souls selama ini? Fakta bahwa ia tidak dikerjakan oleh From Software dan mengusung kualitas visualisasi ala anime yang kental mungkin membuat para penggemar seri Souls tidak terlalu tertarik. Apakah ia menargetkan gamer-gamer yang senang dengan game yang membawa pendekatan visualisasi ala anime? Kami sendiri tidak yakin bahwa gameplay seri Souls akan menarik mereka. Menjadi sesuatu yang menarik sekaligus mengkhawatirkan untuk melihat kemana Code Vein akan bergerak dan apakah ia akan memuaskan target pasar utama yang hendak ia kejar.

8. Overkill’s The Walking Dead

Penantian yang begitu lama dan akhirnya kita mendapatkan sebuah video sinematik dan teaser karakter tanpa gameplay sama sekali, itulah yang terjadi dengan game action berbasis multiplayer kooperatif yang menawarkan semesta The Walking Dead dari Overkill. Untuk sebuah game yang akan dilepas di tahun 2018 juga, absennya informasi yang esensial untuk menilai seberapa pantasnya game ini untuk ditunggu tentu saja mengkhawatirkan. Namun salah satu faktor yang membuat game ini masuk ke dalam daftar untuk tahun ini adalah nama Overkill itu sendiri. Walaupun punya basis fans besar yang fanatik, perlakukan Overkill pada game action andalannya – Payday dan Payday 2 bukanlah sesuatu yang bisa dikesampingkan begitu saja. Developer ini terbukti punya “kegilaan” tersendiri pada usaha untuk menghancurkan game mereka sendiri atas nama uang, dengan dukungan pada versi konsol yang juga dipertanyakan. Apakah hal ini juga akan terjadi di proyek The Walking Dead mereka? Kita tunggu saja.

7. Lost Sphear

Anda yang mencintai produk Tokyo RPG Factory – anak developer Square Enix yang memang didesain untuk menawarkan pengalaman JRPG lawas di platform terkini tentu saja menantikan game teranyar mereka – Lost Sphear. Berbeda dengan kasus I Am Setsuna dengan desain dunia yang terbatas, Lost Sphear menjanjikan sebuah pengalaman JRPG yang lebih penuh. Namun sebagian besar gamer, kami yakin Anda juga, bisa merasakan bahwa hype yang tercipta tidak sekuat dan sesignifikan yang terjadi dengan I Am Sestsuna di masa lalu. Pendekatan visual dan gameplay yang tidak terlihat terlalu menarik di rangkaian trailer yang ada memang mengundang banyak tanda tanya. Apalagi, ia juga diperburuk dengan harga layaknya game AAA baru – Rp 470.000 di Steam, atau hampir tiga kali lipat lebih mahal daripada ketika I Am Setsuna dirilis. Apakah harga tersebut sepadan untuk game yang kabarnya akan mereka ulang pengalaman ala Chrono Trigger ini? Anda yang menentukan.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1742

Trending Articles